2019
DOI: 10.22216/jen.v4i3.4581
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Pemberian Olahan Tempe Kukus Terhadap Gejala Hot Flashes Pada Ibu Menopause

Abstract: <p><em>Menopause is a normal stage in a woman's life. The sign and symptom is hot flashes. According to observational data on some respondents, they had complaints during menopause, especially hot flashes symptoms. It is characterized by redness of the skin, palpitations, weakness, and anxiety and sleep disorders. The purpose of this study was to determine The Effectiveness of Steamed Tempe toward Potassium Flashes Symptoms of Menopause in Guguk Panjang Community Health Center Bukittinggi 2019. Thi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Dari gejala tersebut membuat ibu menopause tiba-tiba merasa tidak nyaman dari panas yang ekstrim dan akan menyebar keatas dari dada, belakang leher dan wajah, hal ini memicu timbulnya keringat yang banyak serta kemerahan dan beberapa ibu menopause juga merasakan palpitasi, kelemahan, dan kecemasan bahkan gangguan tidur. Cara mengatasi hot flashes (rasa panas) gunakan pakaian tipis yang memudahkan anda membuka atau memakainya kembali saat suhu tubuh tidak stabil, hindari makanan yang panas, pedas, minuman berkafein dan berakohol, karena akan memicu hot flashes dan keringat, bawalah tisu untuk mengusap wajah dan tubuh ketika berkeringat, gunakan pakaian tidur dan penutup alas tidur berbahan katun karena akan memberi rasa lebih dingin dan nyaman dibandingkan bahan yang lain (Hasnita, Sulung, & Novradayanti, 2019). Hot flashes merupakan gelombang panas tubuh yang datang tiba-tiba, akibat perubahan kadar estrogen pada tubuh bagian atas dan muka.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Dari gejala tersebut membuat ibu menopause tiba-tiba merasa tidak nyaman dari panas yang ekstrim dan akan menyebar keatas dari dada, belakang leher dan wajah, hal ini memicu timbulnya keringat yang banyak serta kemerahan dan beberapa ibu menopause juga merasakan palpitasi, kelemahan, dan kecemasan bahkan gangguan tidur. Cara mengatasi hot flashes (rasa panas) gunakan pakaian tipis yang memudahkan anda membuka atau memakainya kembali saat suhu tubuh tidak stabil, hindari makanan yang panas, pedas, minuman berkafein dan berakohol, karena akan memicu hot flashes dan keringat, bawalah tisu untuk mengusap wajah dan tubuh ketika berkeringat, gunakan pakaian tidur dan penutup alas tidur berbahan katun karena akan memberi rasa lebih dingin dan nyaman dibandingkan bahan yang lain (Hasnita, Sulung, & Novradayanti, 2019). Hot flashes merupakan gelombang panas tubuh yang datang tiba-tiba, akibat perubahan kadar estrogen pada tubuh bagian atas dan muka.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pemberian fitoestrogen dapat mengurangi keluhan sindrom menopause dan lama haid bertambah 1-2 hari dibandingkan dengan sebelumnya (Li et al, 2019) Berbagai keluhan sering mengiringi wanita memasuki masa pre menopause. Untuk mengatasinya, berbagai metode dikembangkan dan fitoestrogen salah satu diantaranya (Hasnita et al, 2019). (Suparni & Astutik, 2016;Yulifianti et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Banyaknya wanita yang mengalami usia mulai menopause berkisar di usia lebih dari Handayani et al (Handayani et al, 2020) yang mengatakan bahwa menopause terjadi pada umur rata-rata 50-51, jumlah folikel tersisa turun di bawah ambang kritis, sekitar 1.000, tanpa memandang umur perempuan yang bersangkutan. Penelitian ini juga didukung oleh teori Hasnita et al (Hasnita et al, 2019) bahwa isoflavon kedelai mampu menekan gejala menopause, dengan cara memodifikasi aktivitas estrogen endogen ketika senyawa tersebut berikatan dengan reseptor estrogen (Setyawan, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…[3] Hasil penelitian menunjukkan produk olahan kedelai mampu mengurangi gejala pada wanita menopause. [11][12][13][14][15][16][17] Hal ini disebabkan kedelai mengandung senyawa fitoestrogen. Senyawa fitoestrogen yang banyak terdapat pada kedelai adalah isoflavon.…”
Section: Pembahasanunclassified