2018
DOI: 10.17509/jpki.v4i1.12340
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Stimulasi Motorik Halus Terhadap Tahap Perkembangan Psikososial Anak Usia Pra Sekolah

Abstract: ABSTRAKMasa usia prasekolah merupakan masa emas, dimana perkembangan seorang anak akan banyak mengalami perubahan yang sangat berarti. Anak usia prasekolah memiliki potensi yang besar untuk berkembang, potensi tersebut berkembang dengan melakukan kegiatan motorik halus yang dilatih atau digunakan. Besar kecilnya naluri bergerak bagi anak tidak selalu sama. Agar pertumbuhan anak usia prasekolah dapat optimal maka diberikan stimulasi untuk memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan anak. Tahap per… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
5

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
5
Order By: Relevance
“…Unsur stimulasi orang tua juga berdampak pada perkembangan balita. Orang tua harus terus-menerus melibatkan anakanak mereka dalam merangsang kegiatan yang disesuaikan dengan tahap perkembangan dan kemampuan mereka setiap kali mereka memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan mereka atau terlibat dalam kegiatan lain (Astuti, 2020), Karena stimulasi yang kurang pada anak dapat menghambat perkembangan motorik lebih lanjut, karena perkembangan motorik anak berjalan secara teratur, sehingga melatih anak untuk dapat maju melalui tahapan perkembangan anak sesuai dengan usianya sangat penting, stimulasi yang diberikan kepada anak selama tiga tahun pertama (golden age) akan berdampak signifikan pada perkembangan otak dan berfungsi sebagai fondasi untuk membentuk kehidupan masa depan mereka (Ph et al, 2018).…”
Section: Perkembangan Motorik Kasar Anakunclassified
“…Unsur stimulasi orang tua juga berdampak pada perkembangan balita. Orang tua harus terus-menerus melibatkan anakanak mereka dalam merangsang kegiatan yang disesuaikan dengan tahap perkembangan dan kemampuan mereka setiap kali mereka memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan mereka atau terlibat dalam kegiatan lain (Astuti, 2020), Karena stimulasi yang kurang pada anak dapat menghambat perkembangan motorik lebih lanjut, karena perkembangan motorik anak berjalan secara teratur, sehingga melatih anak untuk dapat maju melalui tahapan perkembangan anak sesuai dengan usianya sangat penting, stimulasi yang diberikan kepada anak selama tiga tahun pertama (golden age) akan berdampak signifikan pada perkembangan otak dan berfungsi sebagai fondasi untuk membentuk kehidupan masa depan mereka (Ph et al, 2018).…”
Section: Perkembangan Motorik Kasar Anakunclassified
“…Dalam beberapa tahun terakhir, masalah perkembangan anak seperti keterlambatan motorik, bahasa, 3 perilaku, autisme dan hiperaktif menjadi lebih umum.12-16% di Amerika Serikat, 24% di Thailand, 22% di Peni Perdani Juliningrum / Sociodemographic characteristics, knowledge and practice of personal hygiene with anemia incidence in adolescent girls Argentina, dan 13%-18% di Indonesia adalah angka kejadian keterlambatan perkembangan pada anak dan Angka prevalensi gangguan perkembangan motorik halus pada usia prasekolah sebesar 24,5% di Provinsi Jawa Timur [3]. Dalam kasus data epidemiologi ini, sangat penting untuk mengindentifikasi anak dengan keterlambatan perkembangan dan untuk mencegah keterlamatan pada anak dengan keterlambatan perkembangan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peni Perdani Juliningrum / Sociodemographic characteristics, knowledge and practice of personal hygiene with anemia incidence in adolescent girls Stimulus yaitu salah satu kebutuhan penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang sering mendapatkan stimulus secara terarah dan melatih stimulus setiap hari lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan stimulus [3].…”
Section: Hasilunclassified
“…19 Perkembangan Psikososial yang baik adalah anak mampu bersosialisasi, memiliki inisiatif, tidak mudah putus asa, dapat mengontrol perilakunya serta percaya diri. 20 Perilaku hiperaktif, susah berkonsentrasi, pemalu, suka bertengkar menunjukkan perkembangan psikososial yang kurang. Sebagian orang tua mungkin menganggap perilaku tersebut hal yang wajar untuk usia prasekolah namun perlu diketahui jika hal tersebut dibiarkan, akan terbawa hingga dewasa.…”
Section: Metodeunclassified