2016
DOI: 10.26753/jikk.v12i1.135
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Stimulasi Pemberian Tablet Hisap Vitamin Cterhadap Peningkatan Sekresi Saliva Pada Pasien Gagalginjal Kronik Yangmenjalani Terapi Hemodialisadi Rs Pku Muhammadiyah Gombong

Abstract: Chronic renal failure is a progressive deterioration in kidney function and irreversible, in where the body is unable to maintain fluid balance and electrolyte metabolism. Inpractice, patients must limit fluid diet to prevent complications. However, such action may affect some aspect of the human body, that is dry mouth or xerostomiadue to decrease saliva production. To reduce patient complaint, actions which can be done is to stimulate gland salivary with chemical stimulation using lozenges sour taste vitamin… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Pada pasien CKD memiliki karakteristik yang menetap, tidak bisa disembuhkan, serta memerlukan pengobatan seperti transplantasi ginjal, dialisis peritoneal, hemodialisis, dan rawat jalan dalam jangka waktu yang lama [2]. Terapi pengganti pada penyakit CKD yang banyak dipilih yaitu hemodialisis yang berfungsi untuk mengatasi gangguan keseimbangan cairan dan membantu mengendalikan penyakit ginjal serta meningkatkan kualitas hidup pasien CKD [3], selain itu pasien CKD juga disarankan untuk melakukan pembatasan cairan agar mencegah timbulnya penyakit kardiovaskuler, hipertensi, edema paru dan penyakit jantung kongestif [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada pasien CKD memiliki karakteristik yang menetap, tidak bisa disembuhkan, serta memerlukan pengobatan seperti transplantasi ginjal, dialisis peritoneal, hemodialisis, dan rawat jalan dalam jangka waktu yang lama [2]. Terapi pengganti pada penyakit CKD yang banyak dipilih yaitu hemodialisis yang berfungsi untuk mengatasi gangguan keseimbangan cairan dan membantu mengendalikan penyakit ginjal serta meningkatkan kualitas hidup pasien CKD [3], selain itu pasien CKD juga disarankan untuk melakukan pembatasan cairan agar mencegah timbulnya penyakit kardiovaskuler, hipertensi, edema paru dan penyakit jantung kongestif [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa untuk mencegah timbulnya penyakit kardiovaskuler, hipertensi, edema paru akut dan gagal jantung kongestif, maka pasien harus melakukan pembatasan cairan agar mencegah terjadinya kelebihan cairan (Girsang & Barus, 2019). Pembatasan cairan ini dapat menimbulkan beberapa efek pada tubuh, seperti keracunan hormonal, munculnya rasa haus dan gejala berupa mulut kering akibat produksi kelenjar ludah berkuranng (xerostomia) (Bambang Utoyo, Podo Yuwono, 2016). Xerostomia meningkatkan rasa haus yang dapat mengakibatkan pasien untuk tidak mematuhi diet pembatasan asupan cairan sehingga pasien akan mengalami kelebihan cairan (Ra'bung, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Stimulus yang dapat meningkatkan sekresi saliva yaitu stimulus kimiawi, mekanis, psikis, dan termal. Stimulus kimiawi merupakan stimulasi pengecapan seperti rasa asam, asin, manis, dan pahit; stimulus mekanis seperti mengunyah permen karet dan aktivitas berkumur; stimulus psikis seperti membayangkan makanan yang pedas, tetapi stres dapat menghambat sekresi saliva; dan stimulus termal seperti minuman dingin dapat meningkatkan sekresi saliva dibandingkan minuman yang panas (13,32) . Usia dan obat-obatan dapat memengaruhi kecepatan sekresi saliva.…”
Section: Faktor-faktor Yang Memengaruhi Ph Salivaunclassified