Kidney failure is a sudden decline in kidney function and has an increasing prevalence, poor prognosis, and high treatment costs. Thus, patients experience anxiety due to crises, fear, the threat of death, and feelings of threat. Therefore, an effective, efficient, and flexible approach is needed to reduce patient anxiety and adapt to existing stressors. Relaxation and dhikr are efforts made by individuals to achieve a state of relaxation, which is characterised by reduced sympathetic nerve activity, through their spiritual and religious beliefs, so that they can control their physical and mental conditions well. This study aims to determine how effective dhikr relaxation therapy is for anxiety in chronic kidney failure patients on hemodialysis at Subang District Hospital. This research is a pre-experimental research with a one-group pre-test-post test design with a sample of 50 respondents. Relaxation therapy and dhikr had a significant effect on reducing respondents' anxiety levels, with a p-value of 0.000. Spiritual therapy has been proven to have a significant effect on reducing anxiety in hemodialysis patients. It is hoped that this combination of deep breathing and relaxation therapy can become a standard hospital operational procedure and be applied to all hemodialysis patients. In addition, it is easy, effective, flexible, and efficient for nurses and patients to carry out. Keywords: Anxiety, Dzikir Therapy, Hemodialysis, Kidney Failure, Relaxation Therapy ABSTRAK Gagal ginjal adalah penurunan fungsi ginjal secara mendadak dan memiliki prevalensi kejadian yang semakin meningkat, prognosis yang buruk, dan biaya pengobatan yang tinggi. Sehingga, pasien mengalami kecemasan akibat krisis, ketakutan, ancaman kematian, dan perasaan terancam. Oleh karena itu, pendekatan yang efektif, efisien, dan flexibel diperlukan untuk mengurangi kecemasan pasien dan menyesuaikan diri dengan stresor yang ada. Relaksasi spiritual adalah upaya yang dilakukan oleh individu untuk mencapai keadaan relaksasi yang ditandai dengan berkurangnya aktivitas saraf simpatis melalui keyakinan spiritual dan agama mereka, sehingga dapat mengendalikan keadaan fisik dan jiwa dengan baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaiamana efektifitas terapi relaksasi dzikir terhadap kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa di RSUD Subang. Penelitain ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan desain one group pre test – post test dengan sample sejumlah 50 responden. Terapi relaksasi dan dzikir berpengaruh signifikan menurunkan tingkat kecemasan responden, dengan nilai p-value 0,000. Terapi spiritual terbukti berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan kecemasan pada pasien hemodialisa. Diharapkan kombinasi terapi relaksasi napas dalam dan ini dapat menjadi prosedur operasional standar rumah sakit dan diterapkan kepada seluruh pasien hemodialisis. Selain itu, mudah, efektif, fleksibel dan efisien untuk dilakukan oleh perawat dan pasien. Kata Kunci: Gagal Ginjal, Hemodialisa, Kecemasan, Terapi Dzikir, Terapi Relaksasi.