2018
DOI: 10.29408/geodika.v2i2.1105
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Lembar Kerja Spatial Thinking to Solving Problem pada Program Studi Pendidikan Geografi

Abstract: Berpikir spasial merupakan kompetensi utama yang harus dimiliki mahasiswa dalam menyelesaikan masalah geografi. Berdasarkan kebutuhan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja mahasiswa pada mata kuliah hidrologi dasar. Lembar kerja dirancang berbasis kemampuan berpikir spasial (spatial thinking) dan penyelesaian masalah (solving problem). Metode pengembangannya mengikuti prosedur Dick dan Carey yang terdiri dari Sembilan langkah dan dibagi empat tahap; (1) perancangan, (2) pngembanga… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
1
0
10

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
5

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(11 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
10
Order By: Relevance
“…Pengembangan terkait buku teks atau bahan ajar masih terbilang sedikit (Scholz et al, 2014;Subhani & Agustina, 2018), termasuk di dalamnya adalah modul dengan konten keterampilan berfikir kritis tingkat tinggi. Modul merupakan bahan ajar, yang mampu menjadikan pembelajaran lebih terarah, meningkatkan motivasi siswa, dan mampu berdiri sendiri, sehingga siswa dapat mendapatkan hasil sesuai dengan kemampuannya (Anggraini, 2019;Oktaria, 2017)serta dapat meningkatkan keterampilan dan berfikir tingkat tinggi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pengembangan terkait buku teks atau bahan ajar masih terbilang sedikit (Scholz et al, 2014;Subhani & Agustina, 2018), termasuk di dalamnya adalah modul dengan konten keterampilan berfikir kritis tingkat tinggi. Modul merupakan bahan ajar, yang mampu menjadikan pembelajaran lebih terarah, meningkatkan motivasi siswa, dan mampu berdiri sendiri, sehingga siswa dapat mendapatkan hasil sesuai dengan kemampuannya (Anggraini, 2019;Oktaria, 2017)serta dapat meningkatkan keterampilan dan berfikir tingkat tinggi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sampel yang diambil adalah kelas B pagi Pendidikan Geografi yang mengambil mata kuliah SIG berjumlah 17 orang. Adapun model pengembangan bahan ajar berupa modul dalam penelitian ini menggunakan model prosedural dari Dick & Carey (2001) dengan langkah-langkah: 1) analisis (analyze) kebutuhan dan tujuan (asses needs to identity goals); 2) menganalisis intruksional (conduct instructional analysis); 3) menganalisis pembelajar dan konteks (analysis learners and contexts); 4) merumuskan pembelajaran; 5) mengembangkan instrumen; 6) mengembangkan strategi pembelajaran; 7) memilih dan mengembangkan strategi pembelajaran; 8) merancang dan melaksanakan evaluasi; 9 melakukan revisi; dan 10) evaluasi (Dick & Carey, 2001;Subhani & Agustina, 2018).…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Selain itu, pendidikan geografi mampu mempersiapkan siswa SMA memiliki kemampuan dalam menghadapi persaingan dan tantangan revolusi industri 4.0. Salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan tersebut dan permasalahan di bidang geografi adalah kemampuan berpikir keruangan (Spatial Thinking) (Aliman et al, 2018;Ridha et al, 2019;Subhani et al, 2017;Subhani & Agustina, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun, penelitian ini fokus pada kemampuan berpikir spasial dengan mengembangkan instrumen tes berpikir spasial. Berpikir spasial tidak saja dapat diintegrasikan dalam pembuatan bahan ajar (Ridha et al, 2019;Subhani et al, 2017), pertanyaan berbasis berpikir spasial dalam buku teks (Nguyen et al, 2018), lembar kerja mahasiswa (Subhani & Agustina, 2018). Namun berpikir spasial juga dapat diintegrasikan dalam pengembangan instrumen penilaian kemampuan siswa SMA.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Yang mana hal terebut tidak selaras dengan media dan pendekatan serta model pembelajaran yang semestinya relevan untuk diterapkan. Semestinya, pembelajaran yang dilakukan juga dapat memanfaatkan media pembelajaran sehingga dapat pula meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah (problem solving) bagi peserta didik sebagai jawaban atas tantangan zaman (Subhani & Agustina, 2018). Dengan demikian diperlukan sebuah model pembelajaran yang solutif dan interaktif untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified