Abstract
History learning should be done creatively and innovatively that interests students. This research provides an alternative framework for historical learning by packaging materials spreading Hindu-Buddhist temples in Tulungagung with a constructivism approach. This study uses the literature study method. The data source comes from books, articles, and research report results that fit the topic. Various library materials are processed, identified, analyzed, and reflected to create new findings. As a result, there are seven temple sites in Tulungagung Regency, namely Boyolangu Temple, Sanggrahan Temple, Meja Temple, Dadi Temple, Mirigambar Temple, Ampel Temple, and Penampihan Temple. The material of the distribution of temples in Tulungagung can be used as the content of learning media. Implementation of learning media is integrated with the constructivism approach through the learning cycle model. Stages of the learning cycle include discovery, concept recognition, and concept application. In conclusion, the integration of local history materials can strengthen student's local historical awareness.
Keywords: learning, history, temple, Tulungagung, constructivism
Abstrak
Pembelajaran sejarah seharusnya dilakukan secara kreatif dan inovatif yang menarik minat siswa. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif kerangka pembelajaran sejarah melalui pengemasan materi persebaran candi Hindu-Buddha di Tulungagung dengan pendekatan konstruktivisme. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan. Sumber data berasal dari buku, artikel dan hasil laporan penelitian yang sesuai dengan topik. Berbagai bahan pustaka diproses, diidentifikasi, dianalisis dan direfleksikan sehingga tercipta temuan baru. Hasilnya terdapat tujuh situs candi di Kabupaten Tulungagung yaitu Candi Boyolangu, Candi Sanggrahan, Candi Meja, Candi Dadi, Candi Mirigambar, Candi Ampel, dan Candi Penampihan. Materi persebaran candi di Tulungagung dapat digunakan sebagai isi dari media pembelajaran. Implementasi media pembelajaran terintegrasi dengan pendekatan konstruktivisme melalui model siklus belajar. Tahapan siklus belajar meliputi discovery (penemuan), pengenalan konsep, dan aplikasi konsep. Kesimpulannya integrasi materi sejarah lokal dapat menguatkan kesadaran sejarah lokal siswa.
Kata Kunci: pembelajaran, sejarah, candi , Tulungagung, konstruktivisme