Akhir-akhir ini kita sering melihat beberapa aksi kenakalan yang dilakukan oleh peserta didik. Bermacam-macam bentuk kenakalan peserta didik semakin mewarnai kehidupan saat ini, membuat orang tua, guru, tokoh masyarakat dan bahkan Pemerintah resah. Sebagai salah satu alternatif solusi permasalahan, pemerintah menetapkan kebijakan penguatan pendidikan karakter bagi seluruh masyarakat, termasuk bidang pendidikan. Mengingat pentingnya penguatan pendidikan karakter, sangat menarik untuk mendalami bagaimana implementasi penguatan pendidikan karakter di sekolah, sehingga penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji apa saja peran ekosistem pendidikan dalam mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara dan survey ke beberapa sekolah sampel yaitu jenjang SD dan SMP di kota Semarang tahun 2017. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh hasil bahwa implementasi nilai-nilai karakter oleh: 1) kepala sekolah, dalam dalam bentuk: mensosialisasikan kebijakan sekolah tentang pendidikan karakter,memberikan keteladanan dalam mengimplementasikan nilai-nilai karakter kepada peserta didik, dan sebagainya, 2) guru, dalam bentuk: guru sebagai pusat peradaban sekolah, memberi kesempatan berpendapat secara merata kepada siswa, menilai dan melaporkan hasil belajar secara adil dan transparan khususnya yang berhubungan dengan penanaman nilai-nilai karakter, membentuk pribadi peserta didik, dan sebagainya, 3) staf/tenaga kependidikan dalam bentuk: berpenampilan rapi, berkata sopan, dan sebagainya, dan 4) orangtua/masyarakat dalam bentuk: sebagai mediator (membangun jejaring) dengan lembaga atau komunitas lain dalam aksi penanaman nilai-nilai karakter di sekolah, berpartisipasi aktif dalam adiwiyata sekolah, mengadakan pelatihan di sekolah dengan mengundang para ahli, dan sebagainya. Dengan adanya sinergitas dalam penguatan pendidikan karakter di sekolah, maka secara langsung akan tercipta suasana kondusif di lingkungan sekolah.