Abstrak: Kurangnya literasi dalam keterampilan membaca sastra pada remaja masjid di Kelurahan Bahagia Babelan, Bekasi menjadi landasan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan secara partisipatif yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca sastra (dongeng) dengan menggunakan metode pembelajaran quantum teaching. Kegiatan lokakarya ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam menjumlahkan data yang didapat dari pre-test dan post-test dalam dua siklus, setiap siklus dilakukan dalam satu kali pertemuan. Metode pelatihan yang digunakan dengan beberapa tahapan yaitu: (1) metode ceramah dengan memberikan penjelasan mengenai cerita dongeng; (2) metode tanya jawab, peserta melakukan sesi bertanya mengenai literasi membaca; (3) metode simulasi, peserta mencari dan mempraktikan cara membaca dongeng cerita dengan menarik; and (4) metode mandiri, peserta membuat dan mendiskusikan hasil penulisan. Pre-test diberikan sebanyak 21 soal dalam bentuk pilihan berganda kepada 20 orang peserta remaja masjid di Kelurahan Bahagia Babelan untuk memenuhi desk evaluation yang berlangsung selama 3 jam. Pelatihan ini berupaya menerapkan model quantum teaching dengan memberikan pedoman mengenai tujuan, prosedur, dan aturan bersama dalam pelaksanaan proses pembelajaran membaca sastra. Pada awal pre-test memperoleh nilai rata-rata 53,05%, yang mana belum menunjukan hasil yang diharapkan. Pada post-test siklus I peserta mengalami peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran quantum teaching dengan nilai rata-rata 72,41%. Kemudian pada post-test siklus II dengan nilai rata-rata meningkat menjadi 85, 70%. Dengan demikian, pada akhir kegiatan program pelatihan ini menunjukan peningkatan hasil keterampilan membaca yang memuaskan. Para peserta remaja masjid di Kelurahan Bahagia Babelan dapat membaca dengan baik dan memahami makna yang terandung dalam bacaan cerita dongeng tersebut.Abstract: The lack of literacy in literary reading skills of mosque teenagers in Bahagia Babelan Village, Bekasi forms the basis for this community service activity carried out in a participatory manner which aims to improve literary reading skills (fairy tales) using the quantum teaching learning method. This workshop activity was carried out using a qualitative and quantitative approach in summing up the data obtained from the pre-test and post-test in two cycles, each cycle was carried out in one meeting. The training method used with several stages, specifically: (1) lecture method by giving an explanation of fairy tales; (2) question and answer method, participants conduct a questioning session about reading literacy; (3) simulation method, participants find and practice how to read fairy tales with interesting stories; and (4) independent method, participants create and discuss the results of writing. The pre-test was given as many as 21 questions in the form of multiple choices to 20 mosque youth participants in Bahagia Babelan Village to fulfill the desk evaluation which lasted for 3 hours. This training attempted to apply the quantum teaching model by providing guidelines regarding the objectives, procedures, and rules together in the implementation of the learning process of reading literature. At the beginning of the pre-test obtained an average score of 53.05%, which had not shown the expected results. In the first cycle post-test, participants experienced an increase after using the quantum teaching learning model with an average value of 72.41%. Then in the post-test cycle II with an average value increased to 85, 70%. Thus, at the end of this training program activity showed an increase in the results of satisfactory reading skills. The mosque youth participants in Bahagia Babelan Village could read well and understand the meaning of the fairy tale reading.