“…Perlu adanya upaya promotif dan preventif sampai dengan waktunya diambil dengan sikap tegas dan cepat untuk menyelamatkan ibu dan janinnya. 6,7,8 Pada tabel 2 memperlihatkan yang memiliki komunikasi interpersional kurang dengan pengetahuan kurang sebanyak 43 responden (41,7%), hal ini terjadi karena kurangnya ibu hamil berkomunikasi dengan tetangga tentang cara mencegah kematian ibu pada ibu hamil risko tinggi dan komunikasi interpersional kurang dengan pengetahuan cukup sebanyak 30 responden (29,1%), hal ini terjadi karena kurangnya kumunikasi ibu hamil dengan keluarga (saudara/mertua/orang tua) tentang cara mencegah kematian ibu hamil risiko tinggi, sedangkan yang memiliki komunikasi interpersional baik dengan pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (16,8%), hal ini terjadi karena ibu hamil berkomunikasi dengan suami tentang cara mencegah kematian ibu pada ibu hamil risiko tinggi dan komunikasi interpersional baik dengan pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (22,3%) hal ini terjadi kerena ibu hamil berkomunikasi dengan petugas kesehatan dan keder kesehatan tentang cara mencegah kematian ibu pada ibu hamil risiko tinggi. 9,10,11,12 Hasil uji analisis chi squere penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan komunikasi interpersional dengan pengetahuan ibu hamil risiko tinggi (p=0,001), pada tingkatan komunikasi interpersional yang berarti <0,05 maka tidak ada hubungan komunikasi interpersionel dengan pengetahuan ibu hamil risiko tinggi.…”