Dampak Covid-19 bagi individu dan masyarakat sangat mempengaruhi status kesehatan tidak hanya secara fisik, tetapi juga psikologis, sosial termasuk di Kampung Surokarsan. Kampung surokarsan memiliki permasalahan kompleks dari usia sekolah sampai lansia. Mewujudkan masyarakat sehat dan tangguh diperlukan peran dari berbagai pihak melalui strategi pemberdayaan dan kemitraan untuk meningkatkan kesehatan dan sebagai sarana yang memungkinkan orang-orang yang kurang berdaya untuk mendapatkan kontrol atas kehidupannya dan mandiri. Adapun tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mewujudkan kampung sehat dan tangguh pada masa pandemi. Metode pengabdian dilakukan dengan strategi pemberdayan dan kemitraan dengan tahapan focus group discussion, skrining kesehatan jiwa, skrining kognitif, mental dan kemampuan fisik lansia, edukasi untuk peningkatan literasi, dan evaluasi. Didapatkan hasil bahwa kegiatan yang dilakukan terjadi peningkatan pengetahuan 80%, peningkatan literasi membaca 67%, terbentuk 21 kader kesehatan, dari 44 orang usia dewasa terdapat 37 depresi normal, 6 orang depresi ringan, 1 orang depresi sedang, cemas normal 32, cemas ringan 6 orang, cemas sedang 6 orang, sedangkan stres normal 44 orang, dari 44 lansia 33 lansia normal, kemungkinan depresi 11 orang, lansia yang mengalami gangguan ingatan normal 40 orang, gangguan ingatan sedang 4 orang, lansia dengan tingkat ketergantungan aktivitas fisik ringan 44 orang. Upaya pemberdayaan dan kemitraan yang dilakukan dapat terealisasi melalui kader kesehatan yang terbentuk. Pemberdayaan kader dapat menimbulkan kemauan yaitu kecenderungan untuk melakukan suatu tindakan atau sikap untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dalam suatu masyarakat sehingga masyarakat dan kampung sehat dan tangguh dapat terwujud.