Kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari kelarutan dan hasil kali kelarutan, masih banyak siswa belum memahami konsep prasyarat, seperti konsep mol, reaksi ionisasi, kesetimbangan kimia, pH larutan asam dan basa. Kesulitan siswa juga dikarenakan kurangnya guru memberikan contoh-contoh tentang reaksi-reaksi yang ada di lingkungan sekitar yang sering dijumpai siswa Penelitian ini bertujuan menganalisis efekktifitas media demonstrasi dan eksperimen berbasis animasi dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa di era revolusi industri 4.0. Jenis penelitian menggunakan Quasi Eksperimen dengan Nonequivalent Pretest Posttest Control Group Design. Subjek penelitian ini adalah 50 siswa kelas XI MIPA yang dibagi menjadi 27 siswa pada kelas eksperimen dan 24 siswa pada kelas control. Data dikumpulkan menggunakan metode tes. Teknik analisiss data menggunakan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan uji prasyarat normalitas dan homogenitas diperoleh nilai signifikansi > 0,05. Hasil uji paired sample t-test diperoleh Sig. 0,00 < 0,05 menunjukan pretest dan posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol berbeda signifikan. Hasil uji Independent sample t-test diperoleh Sig. (2-tailed) 0,018 < 0,05 sehingga ada perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah. Perbedaan rata-rata kelas eksperimen > rata-rata kelas kontrol yaitu 80 > 70. Itu berarti bahwa media demonstrasi dan eksperimen berbasis video animasi efektif digunakan pada proses pembelajaran.