2020
DOI: 10.33387/cp.v2i1.2068
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peran Permainan Ludo Dalam Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun

Abstract: Bermain merupakan cara anak dalam belajar. Dengan bermain anak akan mendapatkan sejumlah pengalaman-pengalaman serta tantangan baru yang akan memperkaya diri anak baik dari segi pengenalan nilai-nilai agama dan moral, fisik motorik, bahasa, kognitif, sosial emosional bahkan seni anak akan berkembang ketika anak melakukan kegiatan bermain. Pendekatan yang tepat dalam mengajar pada anak usia dini adalah dengan kegiatan bermain. Salah satu permainan yang disenangi anak masa kini adalah permainan ludo. Permainan i… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Orang tua awalnya memiliki peran untuk membimbing sikap dan keterampilan yang mendasar pada anak, seperti patuh terhadap peraturan dan kebiasaan baik, namun kini perannya bertambah sebagai pendamping pendidikan akademik (Nurlaeni & Juniarti, 2017). Hasil penelitian Lilawati (2021) menunjukkan bahwa peran orang tua selama anak belajar dari rumah adalah sebagai pendamping dan motivator bagi anak.…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Orang tua awalnya memiliki peran untuk membimbing sikap dan keterampilan yang mendasar pada anak, seperti patuh terhadap peraturan dan kebiasaan baik, namun kini perannya bertambah sebagai pendamping pendidikan akademik (Nurlaeni & Juniarti, 2017). Hasil penelitian Lilawati (2021) menunjukkan bahwa peran orang tua selama anak belajar dari rumah adalah sebagai pendamping dan motivator bagi anak.…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Bermain dengan benda/alat permainan dimulai sejak usia satu tahun pertama dan akan mencapai puncaknya pada usia 5-6 tahun. Pada mulanya anak mengeksplorasi mainannya antara usia 2 dan 3 tahun, kemudian mereka membayangkan mainannya mempunyai sifat hidup (dapat bergerak, berbicara, dan merasakan), misalnya anak mengajak berbicara boneka kesayangannya [6]. Bermain sambil belajar memberikan pengalaman nyata bagi anak, karena dapat memenuhi kebutuhan anak untuk dapat mengeksplorasi lingkungan dan dapat menjawab rasa ingin tahu anak yang tinggi [7].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Setelah dianalisis, maka terdapat beberapa masalah yang dihadapi TK Khairin terkait dengan Masalah tersebut yaitu masih kurangnya kreatifitas guru dalam menggunakan alat peraga yang menunjang perkembangan motorik siswa khususnya dalam mempelajari mengenal bilangan matematika sehingga dapat menimbulkan rasa kebosanan pada siswa. Perkembangan aspek kognitif akan lebih berkembang pada masa kanak-kanak seperti belajar sambil bermain sampai mengembangkan kemampuan dalam menghubungkan, mengevaluasi dan dapat memahami sebagai kemampuan memecahkan masalah dalam suatu budaya (Wondal et al, 2020).…”
Section: Pengukuran (Measurement)unclassified