2017
DOI: 10.35790/jbm.9.3.2017.17342
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbandingan Penyembuhan Luka Insisi Menggunakan Pisau Bedah dan Pisau Elektrokauter Dinilai dengan Vancouver scar score pada Operasi Luka Bersih

Abstract: Skin incision is usually performed by using a scalpel. It is assumed that electrocautery knife, a more recent alternative, can increase the risk of infection, impair healing, and result in poor cosmetic scar. This study was aimed to compare the healing process of incision wounds performed by using sclapels and electrocautery knives assessed with Vancouver Scar Score (VSS) at three months after operation. This was an experimental study. Subjects were 17 male patients, aged 18-55 years old, with elective operati… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pengujian dan kalibrasi electrosurgical untuk mengetahui data-data hasil kalibrasi yang berdasarkan pada prosedur pengujian dan kalibrasi Electrosurgical unit dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Republik Indonesia, dengan ketentuan bahwa keluaran electrosurgical unit berada dalam ambang batas (±10% untuk setting cutting dan setting coagulation) dari setting pada saat pengujian [13]. Membandingkan proses penyembuhan dari luka insisi menggunakan pisau bedah dan pisau elektrokauter yang dinilai dengan Vancouver Scar Score (VSS) pada operasi dengan luka bersih [14]. Untuk mengetahui performa dari ESU bisa dilakukan dengan pengujian kelayakan dan pengujian safety menggunakan analisa ketidakpastian pengukuran, dan juga dengan pengujian keandalan menggunakan analisa kuantitatif yang berdasarkan data kegagalan dan data perbaikan selama periode 2005-2010.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengujian dan kalibrasi electrosurgical untuk mengetahui data-data hasil kalibrasi yang berdasarkan pada prosedur pengujian dan kalibrasi Electrosurgical unit dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Republik Indonesia, dengan ketentuan bahwa keluaran electrosurgical unit berada dalam ambang batas (±10% untuk setting cutting dan setting coagulation) dari setting pada saat pengujian [13]. Membandingkan proses penyembuhan dari luka insisi menggunakan pisau bedah dan pisau elektrokauter yang dinilai dengan Vancouver Scar Score (VSS) pada operasi dengan luka bersih [14]. Untuk mengetahui performa dari ESU bisa dilakukan dengan pengujian kelayakan dan pengujian safety menggunakan analisa ketidakpastian pengukuran, dan juga dengan pengujian keandalan menggunakan analisa kuantitatif yang berdasarkan data kegagalan dan data perbaikan selama periode 2005-2010.…”
Section: Pendahuluanunclassified