2017
DOI: 10.20961/sainspet.v12i1.4758
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Performans Pertumbuhan Kambing Boerawa di Village Breeding Centre, Desa Dadapan, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung

Abstract: <p>The objective of research were to evaluate grading up program of Boer buck and Ettawa grade goat (EGG) doe at Village Breeding Centre (VBC) Dadapan village, Sumberejo subdistrict, Tanggamus regency by studying growth performance EGG, Boerawa grade 1 (BG1), and Boerawa grade 2 (BG2). Survey method was used in this research. Recording for growth performance of 525 heads EGG, 450 heads BG1, and 175 heads BG2 possessed by Karya Makmur III farmer group that was member of the VBC. Variables observed were bo… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
5
0
13

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(18 citation statements)
references
References 0 publications
0
5
0
13
Order By: Relevance
“…Kambing Gembrong mempunyai dimensi ukuran tubuh diantara kambing PE dan kambing Kacang (Suyasa et al, 2016). Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kambing lokal antara lain dengan mengawinkan kambing lokal dengan kambing yang memiliki produktivitas tinggi (Nurgiartiningsih, 2011), seperti kambing PE dengan kambing Boer (Kostaman dan Sutama, 2005;Nasich, 2011;Kaunang et al, 2014;Sulastri et al, 2014) dan kambing Kacang dengan kambing Boer (Ginting dan Mahmilia, 2008). Selain melalui perkawinan perbaikan produktifitas dapat dilakukan juga seleksi (Bandiati dan Prajoga, 2007;Rasminati, 2013) dan pada estrus beberapa kambing dikawinkan (Setiadi et al, 1997).…”
Section: Plasmaunclassified
“…Kambing Gembrong mempunyai dimensi ukuran tubuh diantara kambing PE dan kambing Kacang (Suyasa et al, 2016). Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kambing lokal antara lain dengan mengawinkan kambing lokal dengan kambing yang memiliki produktivitas tinggi (Nurgiartiningsih, 2011), seperti kambing PE dengan kambing Boer (Kostaman dan Sutama, 2005;Nasich, 2011;Kaunang et al, 2014;Sulastri et al, 2014) dan kambing Kacang dengan kambing Boer (Ginting dan Mahmilia, 2008). Selain melalui perkawinan perbaikan produktifitas dapat dilakukan juga seleksi (Bandiati dan Prajoga, 2007;Rasminati, 2013) dan pada estrus beberapa kambing dikawinkan (Setiadi et al, 1997).…”
Section: Plasmaunclassified
“…Generally male and female Boercang goats aged 5-6 months are higher than Kacang goats and Boerka goats, but lower than Boer goats. Boerawa goats of grade 1 and grade 2 at weaning (usually 3 months old) have an average body weight of 19.89 kg and 19.67 kg (Sulastri et al, 2014). However Nasich (2012) reported lighter body weight of Boerawa goats of grade 1 at weaning i.e.…”
Section: Quantitative Characteristics Of Crossbred Goatsmentioning
confidence: 99%
“…The average body weight of male Boercang goats aged 11-12 months was 31.00 ± 1.73 while at the same age the male Boerawa grade 1 goats had a body weight of 42.49 ± 6.15 (Sulastri et al, 2014). According to Victori et al (2016), animals have different stages (fast and low) of growth during their life.…”
Section: Quantitative Characteristics Of Crossbred Goatsmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…Tabel 2. hasil analisis korelasi genetik menunjukkan terjadinya peningkatan pada bobot lahir induk dengan bobot lahir anak. Bobot lahir dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan (antara lain pakan dan manajemen pemeliharaan yang diterapkan pada induk), dan faktor internal yang meliputi jenis kelamin, tipe kelahiran, dan umur induk (Sulastri et al, 2014) Nilai korelasi genetik antara bobot lahir dengan bobot sapih termasuk kategori tinggi yang berarti bahwa semakin tinggi bobot lahir maka semakin tinggi pula bobot sapih ternak (Sulastri et al, 2002). Pada pemeliharaan ternak belum dipisahkan berdasarkan performa, sedangkan di lokasi penelitiaan pemeliharaan berdasarkan performa belum dilakukan, sehingga rata-rata bobot lahir anak belum maksimal.…”
Section: Korelasi Genetikunclassified