Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang resepsi sastra mahasiswa terhadap puisi antikorupsi yang dimuat di dalam Antologi Puisi Menolak Korupsi 6: Membedah Korupsi Kepala Daerah. Prosedur penelitian yang digunakan untuk melihat aspek resepsi estetik ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan resepsi sastra secara eksperimental. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa resepsi sastra mahasiswa terhadap puisi antikorupsi yang dimuat di dalam buku antologi puisi tersebut secara garis besar sudah sesuai dengan maksud penulisan dan penerbitannya. Adapun tolok ukur kesesuaian resepsi estetis tersebut dilihat dari aspek pemahamannya, kelayakan karya yang dimuat sebagai puisi yang baik, sikap responden terhadap ide-ide yang disampaikan dalam puisi, penentuan sasaran pembacanya, serta peran antologi puisi dan gerakan sastrawan menolak korupsi terhadap pemberantasan korupsi.Kata Kunci: resepsi sastra, mahasiswa, puisi, antikorupsiAbstractThe purpose of this article is to describe and explain about the literary reception of students about anticorruption poems contained in Antologi Puisi Menolak Korupsi 6: Membedah Korupsi Kepala Daerah. The research procedure used to look at this aesthetic reception aspect is a qualitative descriptive method. The approach used in this study is an experimental reception approach. Based on the analysis that has been done, the results are obtained that the students' literary reception on anticorruption poems contained in the poetry anthology book is broadly following the purpose of their writing and publication. The aesthetical appropriateness benchmarks are seen from the aspect of understanding, the appropriateness of works published as good poetry, the respondent's attitude to the ideas expressed in poetry, the determination of the target audience, and the anthology role of poetry and the literary movement against corruption.Keywords: literary reception, students, poetry, anti-corruption