ABSTRAKPenyakit jamur akar putih (JAP) (Rigidoporus microporus) merupakan penyakit utama yang menurunkan produksi karet. Pemanfaatan agens hayati rizobakteria dan fungisida nabati diharapkan dapat mengendalikan penyakit JAP. Tujuan penelitian adalah mengetahui potensi rizobakteria dan fungisida nabati berbahan aktif sitronelal, geraniol, eugenol, dan katekin untuk pengendalian penyakit JAP pada karet. Penelitian uji in vitro dilaksanakan di laboratorium Kebun Percobaan (KP) Laing Balittro, Solok dan uji in planta dilaksanakan di perkebunan karet Sijunjung, Sumatera Barat, mulai April-November 2012. Penelitian uji in planta menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah perlakuan rizobakteria, yaitu Bacillus sp. Bc94, Pseudomonas fluorescens Pf55, kombinasi Bacillus sp. Bc94, dan P. fluorescens Pf55. Faktor kedua adalah perlakuan formula fungisida nabati, yaitu formula F1, F2, dan tanpa fungisida nabati. Parameter yang diamati adalah penekanan pertumbuhan R. microporus dan perkembangan penyakit JAP. Hasil penelitian menunjukkan Bacillus sp. Bc94, P. fluorescens Pf55, serta kombinasi bahan aktif fungisida nabati sitronelal, geraniol, eugenol, dan katekin mempunyai daya hambat yang tinggi terhadap pertumbuhan jamur R. microporus, yaitu masing-masing 89,54%; 90,49%; dan 81,39%. Kombinasi Bacillus sp. Bc94 dan P. fluorescens PF55 dengan fungisida nabati formula F1 dan F2 potensial mengendalikan penyakit JAP pada karet dengan penekanan intensitas penyakit 80,95%−82,91%.Kata kunci: Karet, Rigidoporus microporus, jamur akar putih, rizobakteria, fungisida nabati
ABSTRACT
The white root fungus (WRF) disease caused by