Salah satu kandungan bahan pencemar logam berat dalam air adalah besi. Besi (Fe) merupakan senyawa logam berat yang dapat membahayakan kesehatan manusia seperti keracunan (muntah), kerusakan usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, radang sendi, cacat lahir, gusi berdarah, kanker, sirosis ginjal, sembelit, diabetes, diare, pusing, mudah lelah, hepatitis, hipertensi dan insomnia. Pengolahan yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kandungan logam berat besi dalam air yaitu pengolahan dengan adsorpsi menggunakan bioadsorben dari limbah pertanian. Limbah pertanian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tempurung kelapa dan sabut kelapa. Penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui efisiensi maupun kapasitas adsorpsi bioadsorben terhadap limbah besi (Fe) menggunakan sistem batch serta dapat mengetahui model isoterm yang sesuai pada adsorpsi ini. Metode dari penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan variasi massa 3,75 gr tempurung kelapa : 1,25 gr sabut kelapa, 2,5 gr tempurung kelapa : 2,5 gr sabut kelapa, 1,25 gr tempurung kelapa : 3,75 gr sabut kelapa, 5 gr tempurung kelapa dan 5 gr sabut kelapa dengan waktu kontak selama 15,30 dan 45 menit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan persentase efisiensi dan kapasitas adsorpsi tertinggi menggunakan bioadsorben 1,25 gr tempurung kelapa : 3,75 gr sabut kelapa dengan waktu pengadukan selama 45 menit sebesar 92% dan 0,628 mg/g. Dari hasil persamaan isoterm, nilai regresi (R2) yang diperoleh paling besar sebesar 0,9921 pada isoterm Langmuir. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa model isoterm yang cocok untuk adsorpsi menggunakan bioadsorben tempurung kelapa dan sabut kelapa yaitu isoterm Langmuir. Kata kunci: adsorpsi, besi (Fe), bioadsorben, isoterm adsorpsi, sabut kelapa, tempurung kelapa. One of the heavy metal pollutants in water is iron. Iron (Fe) is a heavy metal compound that can endanger human health such as poisoning (vomiting), intestinal damage, premature aging until sudden death, arthritis, birth defects, bleeding gums, cancer, kidney cirrhosis, constipation, diabetes, diarrhea, dizziness, easily tired, hepatitis, hypertension and insomnia. Treatment that can be done to remove the heavy metal content of iron in water is processing by adsorption using bioadsorbents from agricultural waste. Agricultural wastes used in this research are coconut shell and coconut fiber. This study aims to determine the efficiency and capacity of bioadsorbent adsorption of iron (Fe) waste using a batch system and to find out the appropriate isotherm model in this adsorption. The method of this study uses experimental research with a mass variation of 3.75 grams of coconut shell: 1.25 grams of coconut husk, 2.5 grams of coconut shell: 2.5 grams of coconut husk, 1.25 grams of coconut shell: 3.75 grams of coir coconut, 5 gram coconut shell and 5 gram coconut fiber with contact time for 15.30 and 45 minutes. The results of this study showed the highest percentage of efficiency and adsorption capacity using bioadsorbent 1.25 grams of coconut shell: 3.75 grams of coconut husk with stirring time for 45 minutes by 92% and 0.628 mg / g. From the results of the isotherm equation, the regression value (R2) obtained is greatest at 0.9921 on the Langmuir isotherm. From this study, it can be concluded that the isotherm model that is suitable for adsorption using coconut shell and coconut husk bioadsorbent is Langmuir isotherm. Keywords: Adsorption, bioadsorbent, coconut fiber, coconut shell, iron (Fe), isoterm adsorption.