ABSTRAKGizi buruk atau malnutrisi akut adalah suatu bentuk terparah akibat kurang gizi menahun, ada atau tidaknya oedeme atau berat badan per umur < -3 SD sesuai dengan standar pertumbuhan WHO. Malnutrisi mempengaruhi pertumbuhan fisik, morbiditas, mortalitas, perkembangan kognitif, reproduksi, dan kapasitas kerja fisik dan akibatnya berdampak pada kinerja manusia, dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko gizi buruk pada balita. Jenis penelitian case control study. Populasi dan sampel pada penelitian ini balita status gizi baik dan buruk yang berada di wilayah kerja Puskesmas Malei Kecamatan Balaesang Tanjung. Penelitian dimulai pada bulan Januari 2017.Teknik pengambilan sampel dengan total sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 56 sampel yang terdiri atas kasus dan control. Hasil analisis bivariat menunjukkan tingkat asupan energi (OR=3,84;95%CI 0,68-21,51), tingkat asupan protein (OR=4,94;95%CI 0,50-48,29) dan riwayat penyakit infeksi (OR=2,13;95%CI 0,61-7,32) berhubungan signifikan dengan gizi buruk. Disisi lain berdasarkan analisis multivariabel dengan mengendalikan riwayat BBLR menunjukkan tingkat asupan protein memiliki hubungan kuat dengan risiko gizi buruk dibandingkan variabel lainnya. Kesimpulan: tingkat asupan energi, tingkat asupan protein dan penyakit infeksi merupakan faktor risiko gizi buruk pada balita. Saran: Disarankan kepada orang tua utamanya ibu untuk lebih memperhatikan asupan makan serta PHBS anak balitanya sehingga dapat mengurangi timbulnya penyakit infeksi yang merupakan faktor risiko kejadian gizi buruk (OR = 3,84, 95% CI 0,51), protein intake level (OR = 4,94; 95% CI 0,29) and history of disease infection (OR = 2.13;