Proses Sosial sebagai Akar Sublimasi Masyarakat Pedesaan

Abstract

The social process is the main basis in forming cooperation and compromise to provide prospects for the achievement of community needs, especially for isolated villages and difficulty accessing public facilities. So it is important for rural communities to improve their level of social processes to more sophisticated levels of resource management. This study aims to determine the characteristics of social processes as a basis for sublimation of rural. This study uses a qualitative approach. Informants were taken purposively with categories of community members, local elites, and village officials. The results showed that the social processes of the Mekarwangi Village community were associative, such as patron-client, mutual cooperation, savings and loans in cooperatives, and annual celebrations. While the dissociative process is in the form of rumors, frictions of political interests, and difficulties of bureaucratic and technological accessibility. The role of the village government in developing socioeconomic infrastructure is still minimal due to administrative and funding constraints. Thus, economic empowerment and infrastructure development programs must be supported by the discretion of the village apparatus and community donations. Therefore, sublimation reorientation needs to be done from the bureaucratic and technocratic aspects, in order to diversify agricultural production and encourage sustainable development.

Bentuk dan Cara Kerja Modal Sosial dalam Menghadapi Era Ketidakpastian akibat Pandemi: Studi Kasus Desa Wisata Punten Kota Batu

“…Pengalaman dan pengetahuan masyarakat ini didasarkan pada kearifan lokal (Kariadi et al, 2021). Masyarakat lokal membentuk kerjasama dan kompromi guna keluar dari kondisi sulit dengan meningkatkan pengelolaan proses sosial ke tingkat yang lebih mutakhir, tanpa meninggalkan sifat asosiatif, seperti patron-klien, gotong-royong, dan tolong-menolong (Pohan & Gunawan, 2019). Nilai kearifan lokal dalam masyarakat, telah memunculkan modal sosial.…”

Mobilitas Sosial Masyarakat Desa Mekarwangi, Bandung Jawa Barat

“…Beberapa penelitian terdahulu lainnya terkait mobilitas sosial masyarakat menyebutkan bahwa mobilitas tersebut dilakukan untuk meningkatkan ekonomi keluarga (Gunawan, et al, 2016;Putri, 2014,Rochaida, 2016. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa faktor kesejahteraan keluarga menjadi salah satu indikator seseorang melakukan mobilitas sosial (Syahza et al, 2002, Pohan et al, 2019, Patimah & Gunawan, 2019. Dengan upaya meningkatkan perekonomian keluarga, migrasi dilakukan oleh penduduk dengan mencari pekerjaan yang memiliki penghasilan lebih besar dari desa tempat asal mereka tinggal.…”

Perubahan Sosial Masyarakat Nelayan Kecamatan Sungai Apit Akibat Rekayasa Sosial Pandemi Covid-19

“…Kebijakan-kebijakan tersebut membentuk pola baru bagi ekonomi rumah tangga nelayan. Menurut teori sistem Auguste Comte (Pohan & Gunawan, 2019;Irwandi & Chotim, 2017), kebaruan tersebut akan membentuk proses dan perubahan sosial dengan hasil berupa perkembangan masyarakat.…”

“…Faktor pendorong perubahan sosial yang berasal dari dalam diri masyarakat dibentuk dari kesadaran dan tanggung jawab pada individu sebagai bagian dari masyarakat sehingga melahirkan rasa tanggung jawab untuk beradaptasi menuju perkembangan yang lebih berkualitas (Qomarudin, 2013). Faktor eksogen adalah pendorong yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, baik pihak pemerintah maupun swasta, sebagai bentuk intervensi terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat (Pohan & Gunawan, 2019). Faktor penggerak dalam perubahan dan proses sosial tersebut diklasifikasikan dalam Tabel 1.…”