Hadis sebagai sumber rujukan hukum Islam banyak dinilai mendiskreditkan perempuan. Hadis-hadis ini kemudian disebut sebagai hadis misogini. Salah satu hadis yang dianggap misogini adalah hadis yang mengatakan bahwa perempuan merupakan mayoritas penghuni neraka. Hadis tersebut merupakan hadis sahih sehingga perlu pengkajian mendalam terkait makna konstektual hadis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek serta peran konteks dalam memahami hadis tersebut. Analisis konteks yang dilakukan dalam penelitian ini merujuk aspek konteks dalam kajian ilmu Pragmatik. Dari analisis konteks tersebut dihasilkanlah makna kontekstual hadis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek konteks yang melatarbelakangi hadis adalah aspek penutur, lawan tutur, serta situasi tutur. Sehingga, makna kontektual dari hadis yang menyatakan bahwa mayoritas penghuni neraka itu perempuan adalah bahwa hadis tersebut merupakan bentuk peringatan serta nasihat kepada kaum perempuan pada masa itu yaitu masyarakat Madinah yang sering kufur akan nikmat dan banyak menggunjingkan suami mereka. Artinya, hadis tersebut sangatlah kontekstual sehingga tidak bisa hanya dipahami secara tekstual.