2019
DOI: 10.24198/ptvf.v2i2.20816
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Relasi Kuasa Media Dan Isu Gender Dalam Program Televisi Di Indonesia

Abstract: Media saat ini bukan lagi sebagai media penyampai pesan (mediasi) tetapi telah menjadi media yang mempengaruhi opini dan sikap masyarakat (mediatisasi). Media massa akan bergerak dinamis diantara pusaran-pusaran kepentingan yang sedang bermain, baik kepentingan ekonomi, sosial maupun politik. Media di Indonesia banyak dikuasai konglomerat media yang memiliki banyak perusahaan media dalam berbagai platform, baik berupa media mainstream maupun media baru. Hanya sedikit media di Indonesia yang merupakan perusahaa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
6
0
5

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(11 citation statements)
references
References 0 publications
0
6
0
5
Order By: Relevance
“…It raises a question: is there is a need to keep the Office of the Ministry of SOEs? The first scenario if SOEs that the policy of managing SOEs is started by founding the Ministry of SOEs, and then transform into an Agency, and then it turns into the 10-12 Superholdings, meawhile the steps takes 3 -5 years (Abeng, 2001, Nugroho, 2008. The presence of the Law 19/2003 on SOEs has made the bureacucracy"s administration unremovable.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…It raises a question: is there is a need to keep the Office of the Ministry of SOEs? The first scenario if SOEs that the policy of managing SOEs is started by founding the Ministry of SOEs, and then transform into an Agency, and then it turns into the 10-12 Superholdings, meawhile the steps takes 3 -5 years (Abeng, 2001, Nugroho, 2008. The presence of the Law 19/2003 on SOEs has made the bureacucracy"s administration unremovable.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Iklan telah berkembang seiring berjalannya waktu, kreativitas dalam membuat iklan yang akan selalu diingat dan berpengaruh terhadap persepsi maupun opini masyarakat. Media saat ini bukan lagi sebagai media penyampai pesan (mediasi) tetapi telah menjadi media yang memengaruhi opini dan sikap masyarakat atau disebut mediatisasi (Nugroho, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kebebasan pers adalah suatu hal yang penting karena kebebasan pers dapat mencegah kecurangan pemerintah (Leeson, 2008;Mondak, 1995), meningkatkan kompetisi politik ketika masa pemilu akan tiba (Enikolopoy, Petrova dan Zhuravskaya, 2011), membentuk bahkan memperbaiki citra seseorang (Bsley dan Burgers, 2002;Sharda, 2014), memenuhi kebutuhan khalayak akan informasi (Karman, 2013;Wahab dan Rahim, 2013), agen sosialisme (Nursalim, 2011;Naab 2012), meminimasilir kesenjangan gender bahkan mengurangi korupsi (Freille, Haque dan Kneller, 2007). Secara tradisional, kebebasan pers berkaitan dengan fungsi ekonomi, politik, dan budaya suatu negara (Siebert et al, 1963(Siebert et al, , 1956Guseva, 2007;Idid, 2016;Heyes, 2006;Coyne dan Leasson, 2004;McQuiail, 1994;Glasser dan Gleason, 2013;Nugroho, 2018). Menurut Amasrtya Sen, negara dengan bentuk pemerintahan demokratis dan pers yang bebas maka tidak pernah ada kelaparan (Sen, 2003;Djef-Pierr, 2011).…”
Section: Pendahuluanunclassified