Clungup is an area in Malang, East Java, which has good coastal and mangrove resources. It tends to be a potential tourism and has the opportunity as a tourist area. Readiness of managers and the surrounding community to manage the existing coastal resources is another reason. The combination of management, government and community and coastal resources, became the focus of this research using Multidimensional Scaling (MDS) analysis generated from RapTourism (Rapid Appraisal for Tourism) approach. The sustainability of resource management as an asset from tourism through three dimensional approaches, namely ecological, social, and management dimension. Rainfall, mangrove species diversity, community knowledge level of resources, community dependence on the region, interaction level between manager and stakeholders as the most sensitive attributes. Monte Carlo analysis shows that the ecological and management dimension are in stable stage, while for the social dimension is quite stable because it is very vulnerable to change. This study proposes four recommendations to maintain the sustainability of the tourism area in Clungup Beach. The recommendations include the regulations to manage the exploitation of coastal areas, an adequate infrastructure to support the safety of tourists, develop environmentally friendly tourism activities, and strict regulations in expanding tourism in the areas.Keyword: tourism management, sustainable tourism, rapid appraisal for tourism, multidimensional scaling, Clungup.
ABSTRAKClungup adalah suatu daerah wisata pantai dengan sumber daya terumbu karang dan mangrovenya yang berada di Kabupaten Malang. Potensi yang dimiliki daerah ini cukup besar untuk dikembangkan menjadi daerah kunjungan wisata. Namun demikian, harus dikaji mengenai kesiapan pengelolaan dan penerimaan masyarakat sekitar. Hal ini merupakan salah satu kondisi yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan suatu area wisata. Fokus penelitian ini pada kesiapan dari manajemen dalam mengelola area wisata, dukungan pemerintah dan masyarakat, serta kondisi dari sumber daya terumbu karang dengan menggunakan analisis Multidimensional Scaling yang diperoleh melalui pendekatan RapTourism. Analisis keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam sebagai aset wisata dilakukan melalui tiga pendekatan dimensi, yaitu dimensi ekologi, dimensi sosial, dan dimensi menajemen. Atribut yang paling sensitif pada obyek penelitian adalah curah hujan, jenis mangrove, pengetahuan masyarakat tentang lingkungan, ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya pesisir, dan interaksi antara kelompok pengelola dengan stakeholder. Hasil analisis Monte Carlo menunjukkan bahwa dimensi ekologi dan manajemen pada tahap stabil, sedangkan dimensi sosial paling dinamis dan mudah berubah. Terdapat empat rekomendasi pengelolaan area wisata di Pantai Clungup, yaitu peraturan pengelolaan eksploitasi kawasan pesisir, infrastruktur yang memadai untuk mendukung keselamatan wisatawan, mengembangkan kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan, dan peraturan ketat dalam memper...