2020
DOI: 10.31004/cdj.v1i3.918
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Simulasi Bantuan Hidup Dasar (Bhd) Di SMK Kesehatan Sentra Medika Medan Johor

Abstract: Kondisi gawat darurat dapat terjadi akibat dari trauma atau non trauma yang mengakibatkan henti nafas, henti jantung, kerusakan organ serta perdarahan. Kegawatdaruratan bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja, biasanya berlangsung secara cepat dan tiba-tiba sehingga tak seorangpun yang dapat memprediksikan. Dengan pemahaman yang utuh tentang konsep dasar gawat darurat, maka angka kematian dan kecacatan dapat ditekan serendah mungkin. Salah satu bentuk pertolongan medik yang perlu dimiliki adalah Bantuan H… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Kondisi gawat darurat dapat terjadi akibat trauma atau non trauma yang mengakibatkan henti nafas, henti jantung, kerusakan organ dan perdarahan (Syapitri et al, 2020). Kondisi gawat darurat dapat terjadi kapan pun, dimana pun dan dapat pula menimpa siapa saja.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kondisi gawat darurat dapat terjadi akibat trauma atau non trauma yang mengakibatkan henti nafas, henti jantung, kerusakan organ dan perdarahan (Syapitri et al, 2020). Kondisi gawat darurat dapat terjadi kapan pun, dimana pun dan dapat pula menimpa siapa saja.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perlunya dilakukan penyu luhan dan sosialisasi secara berkesinambungan dari pihak sekolah khususnya dalam hal Bantuan Hidup Dasar (BHD) (Watung, 2020). Kegiatan pegabdian masyarakat juga merupakan salah satu cara unutk meningkatkan kemampuan dalam melakukan dan mesimulasikan pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar (BHD) (Syapitri et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hampir 90% korban meninggal ataupun cacat disebabkan oleh korban yang terlalu lama dibiarkan atau waktu ditemukan telah melewati the golden time dan ketidaktepatan serta akurasi pertolongan pertama saat pertama kali korban ditemukan (Syapitri, Hutajulu, Gultom, & Sipayung, 2020). Pertolongan pertama yang diterapkan secara tepat dapat memberi perbedaan antara hidup dan mati, antara pemulihan yang cepat dan rawat inap di rumah sakit yang lama, atau antara kecacatan temporer dan kecacatan permanen (Thygerson, Gulli, & Krohmer, 2011).…”
Section: Pendahuluanunclassified