Radikal bebas yang bersifat reaktif terhadap sel dan jaringan tubuh dapat menjadi pemicu penyakit degeneratif. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menetralisir radikal bebas dalam tubuh manusia sehingga kerusakan sel dapat dicegah. Tanaman akar bajakah memiliki senyawa aktif yang berpotensi menjadi antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan antioksidan dalam ekstrak yang dihasilkan dari proses infudasi akar bajakah tampala dan kalalawit. Ekstrak dibuat dengan metode infudasi menggunakan pelarut aquadest dengan perbandingan (1:10). Tahapan penelitian meliputi uji makroskopik, uji mikroskopis, skrining fitokimia dan penentuan aktivitas antioksidan dengan metode penekanan radikal bebas DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) dengan Spektrofotometer Uv-Vis. Analisis data penelitian ini berupa kualitatif, yaitu data disajikan dalam bentuk gambar dan tabel kemudian dideskripsikan hasilnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar bajakah mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, dan terpenoid. Aktivitas antioksidan akar bajakah tergolong sedang yaitu pada jenis tampala memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 70,81 μg/mL dan pada tipe kalalawit memiliki nilai IC50 sebesar 71,77 μg/mL. Sedangkan perbandingan vitamin C termasuk antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 22,37 μg/mL.