2021
DOI: 10.31004/obsesi.v6i2.1270
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Steam-PBL: Strategi Pengembangan Kemampuan Memecahkan Masalah Anak Usia Dini

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses STEAM-Project Based Learning (STEAM-PBL) serta mengidentifikasi perkembangan kemampuan pemecahan masalah selama kegiatan berlangsung.  Pada penelitian ini digunakan mixed method concurrent embedded design yang mengombinasikan data kualitatif berupa deskripsi aktivitas belajar dan data kuantitatif terkait kemampuan pemecahan masalah anak yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. Partisipan yang terlibat adalah 14 anak usia 5-6 tahun di salah satu T… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
1
0
15

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 14 publications
(16 citation statements)
references
References 14 publications
(19 reference statements)
0
1
0
15
Order By: Relevance
“…Menurut Amalia dkk (2021), dengan menerapkan metode pembelajaran STEAM anak akan lebih mudah memahami konsep-konsep sains, membiasakan peserta didik bersikap mandiri dan kreatif untuk menghadapi masalah sehari-hari dalam dunia nyata (Thuneberg et al, 2018). Penambahan unsur seni (art) juga dapat berkontribusi terhadap: 1) perkembangan kognitif/kemampuan berfikir seperti menalar, kreativitas, problem solving, intuisi, persepsi, dan imajinasi; 2) kemampuan sosial seperti mengelola stress, kolaborasi, mengendalikan diri, mengatasi konflik, toleransi, dan empati; 3) motivasi belajar seperti keingintahuan terhadap subjek tertentu, aktif dalam pembelajaran di kelas, berani mengambil resiko dan presistensi (Putri & Taqiudin, 2021;Sousa & Pilecki, 2013). Pembelajaran STEAM ini juga mendukung Kurikulum 2013 ataupun Kurikulum Merdeka belajar yang diterapkan pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan dasar.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Amalia dkk (2021), dengan menerapkan metode pembelajaran STEAM anak akan lebih mudah memahami konsep-konsep sains, membiasakan peserta didik bersikap mandiri dan kreatif untuk menghadapi masalah sehari-hari dalam dunia nyata (Thuneberg et al, 2018). Penambahan unsur seni (art) juga dapat berkontribusi terhadap: 1) perkembangan kognitif/kemampuan berfikir seperti menalar, kreativitas, problem solving, intuisi, persepsi, dan imajinasi; 2) kemampuan sosial seperti mengelola stress, kolaborasi, mengendalikan diri, mengatasi konflik, toleransi, dan empati; 3) motivasi belajar seperti keingintahuan terhadap subjek tertentu, aktif dalam pembelajaran di kelas, berani mengambil resiko dan presistensi (Putri & Taqiudin, 2021;Sousa & Pilecki, 2013). Pembelajaran STEAM ini juga mendukung Kurikulum 2013 ataupun Kurikulum Merdeka belajar yang diterapkan pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan dasar.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Integrasi pembelajaran proyek kedalam STEAM dinilai sangat sempurna karena sama-sama berorientasi pada kegiatan pemecahan masalah (Putri & Taqiudin, 2022). Ikaningtyas (2020) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis STEAM dapat mengembangkan ketrampilan HOTS pada anak.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Menurut penjelasan yang telah dipaparkan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran STEAM berbasis proyek bisa diterapkan untuk mengembangkan ketrampilan anak di era revolusi industri 5.0 dengan membuat kegiatan yang mencangkup unsur sains, teknologi, engineering, art and matematika. Selain itu untuk mengimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran guru harus menggunakan strategi yang terdiri dari reflection, discovery, application, dan communication (Putri & Taqiudin, 2022).. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri & Taqiudin, (2022), mengatakan pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan STEAM-PBL di PAUD melalui tahapan reflection, research, discovery, application dan communication, mampu mengubah kemampuan pemecahan masalah pada anak agar mengalami perkembangan dari kriteria "Belum berkembang" dan "Mulai Berkembang" meningkat menjadi "Berkembang Sesuai Harapan" dan "Berkembang Sangat Baik"'.…”
Section: Comunicationunclassified
“…STEAM berkembang dari STEM dengan penambahan unsur "Art" didalamnya. Unsur seni atau "Art" berkontribusi terhadap: 1) kemampuan berpikir yang meliputi kegiatan menalar, intuisi, persepsi, imajinasi, kreativitas, problem solving; 2) kemampuan sosial yang meliputi kepercayaan diri, pengendalian diri, resolusi konflik, kolaborasi, empati dan toleransi; 3) motivasi untuk belajar dengan indikasi keterlibatan aktif, perhatian lebih, persisten dan berani mengambil resiko, hal ini tentu saja menjadikan STEAM sebagai salah satu pendekatan terkini yang dapat diterapkan dalam Pendidikan Anak Usia Dini (Putri & Taqiudin, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Didukung oleh hasil penelitian yang relevan sebelumnya, menyatakan bahwa : "STEAM berkembang dari STEM dengan penambahan unsur "Art" didalamnya. Unsur seni atau "Art" berkontribusi terhadap: 1) kemampuan berpikir yang meliputi kegiatan menalar, intuisi, persepsi, imajinasi, kreativitas, problem solving; 2) kemampuan sosial yang meliputi kepercayaan diri, pengendalian diri, resolusi konflik, kolaborasi, empati dan toleransi; 3) motivasi untuk belajar dengan indikasi keterlibatan aktif, perhatian lebih, persisten dan berani mengambil resiko, hal ini tentu saja menjadikan STEAM sebagai salah satu pendekatan terkini yang dapat diterapkan dalam Pendidikan Anak Usia Dini (Putri & Taqiudin, 2021)". Senada dengan pendapat tersebut upaya peningkatan karakter kreatif dan kemandirian dimasa pandemi ini salah satunya dengan cara pembiasaan agar tetap mengasah sikap kreatif dan kemandirian pada anak, salah satu pembiasaan dalam meningkatkan karakter kreatif dan kemandirian dapat dimunculkan dengan menyisipkan pembelajaran bermuatan STEAM dalam kehidupan sehari-hari anak, peran serta dukungan orang tua dan lingkungan saat pembelajaran jarak jauh mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan anak, sehingga STEAM tetap konsisten diterapkan selama pembelajaran jarak jauh, karena melalui pembelajaran bermuatan STEAM inilah tidak menutup kemungkinan dapat menggali karakter kreatif dan kemandirian anak melalui kemampuan dalam memunculkan solusi dan ide baru untuk memecahkan masalah.…”
Section: Pembahasanunclassified