Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi strategi pemasaran salak Dedari sebagai salah satu hasil agrowisata dari desa Wisata Sibetan, Karangasem, Bali. Daerah ini terkenal akan agrowisatanya terutama dari hasil perkebunan salak. Terdapat banyak varian salak, dimana salah satunya adalah salak Dedari yang daging buahnya berwarna kemerahan. Warna ini merupakan ciri khas salak jenis ini yang tidak dimiliki oleh jenis salak lainnya. Selain dapat dimakan secara langsung, salak ini juga dapat dinikmati dengan cara mengkonsumi produk olahannya berupa kurma salak, teh kulit salak, kopi biji salak, wine salak, madu salak, pia salak, sup salak dan asinan salak. Namun, produk olahan ini kurang mendapat atensi dan animo wisatawan sebagai konsumen. Metode yang digunakan adalah observasi (pasif), kuesioner dan wawancara dengan teknik purposive sampling dimana terdapat 100 informant dalam penelitian ini, Informan ini berasal dari wisatawan yang berkunjung ke agrowisata di desa Wisata Sibetan, masyarakat lokal, dan pelaku agrowisata termasuk pemilik dan petani. Teknik analisis yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan teknik analisis SOAR (Strength, Opportunity, Aspiration dan Result) yang merupakan strategi yang berpatokan pada hal-hal positif sebuah usaha untuk dikembangkan dan dijadikan keunggulan utama. Dari hasil observasi dan analisisnya, strategi pemasaran produk olahan salak Dedari ini memerlukan kerjasama yang terpadu dari beberapa pihak yaitu pemerintah setempat, pengelola agrowisata dan masyarakat lokal.