The purpose of this study is to know the existing conditions and to identify need of assesements for Sub Terminal Agribisnis
INTISARIStudi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi existing dan need of assesements Sub Terminal Agribisnis (STA) Tempel di Kabupaten Sleman. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi langsung dan focus group discussion (FGD) serta studi dokumen dari instansi terkait. Kondisi existing STA Tempel dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, sedangkan need of assesements STA Tempel dianalisis dengan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa STA Tempel belum mampu melaksanakan fungsinya secara optimal dan manfaatnya belum dirasakan petani. Peningkatan kinerja STA Tempel dilakukan dengan peningkatan fungsi pemasaran komoditas pertanian; integrasi dengan kegiatan perdagangan lain; pengembangan promosi produk; optimalisasi fungsi sumber daya manusia (SDM) pengelola dan anggota; membangun sarana dan prasarana modern; dan optimalisasi peran STA sebagai pusat pelatihan dan pendidikan. Kata kunci: kondisi existing, need of assesments, STA Tempel, strategi.
PENDAHULUANMenurut Badan Agribisnis Departemen Pertanian, selama ini pemasaran bidang pertanian mempunyai mata rantai yang panjang, mulai dari petani, pedagang pengumpul, pedagang besar sampai konsumen, sehingga keuntungan yang diperoleh petani relatif kecil. Di sisi lain, konsumen harus membayar lebih mahal dari harga yang selayaknya karena setiap lembaga mengambil keuntungan dalam proses pemasaran. Fluktuasi harga produk pertanian di tingkat petani lebih tinggi daripada harga di tingkat konsumen (Susanawati, Jamhari, Masyhuri & Darwanto, 2015). Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi pemasaran dan nilai tambah petani adalah dengan mengembangkan infrastruktur pemasaran seperti Sub Terminal Agribisnis (STA).Berdasarkan konsep Badan Agribisnis Departemen Pertanian, STA sebagai infrastruktur pemasaran diharapkan bermanfaat untuk lima aspek. Pertama, STA memperlancar kegiatan dan meningkatkan efisiensi pemasaran komoditas agribisnis karena mencakup sebagai pusat transaksi hasil-hasil agribisnis;