Melihat kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat sebaiknya diimbangi dengan usaha peningkatan pelayanan terhadap pelanggan. Pelanggan akan merasa nyaman jika dapat menikmati pasokan listrik tanpa gangguan berupa terputusnya pasokan energi listrik dalam jangka waktu tertentu atau yang biasa disebut dengan indeks ENS (Energi Not Supplied) dan Indeks AENS (Average Energi Not Supplied). Sedangkan jenis gangguan berupa frekuensi gangguan penyaluran tenaga listrik pada tegangan menengah 20 kV pada satu periode tertentu yang terjadi setiap 100 kilo meter sirkuit (kms) panjang jaringan disebut dengan indeks FGTM (Frekuensi Gangguan Tegangan Menengah). Sehingga untuk menimalisir terjadinya gangguan serta meningkatkan pelayanan perlu dilakukan pemeliharaan pada Penyulang-penyulang 20 kV tersebut, pada penelitian ini akan mengambil studi kasus pada penyulang Losari yang disuplai oleh Gardu Induk Sri Bintan PT. PLN (Persero) ULP Tanjung Uban Kepulauan Riau. Penyulang Losari ini terdiri dari 4 (empat) zona, zona I (PMT) adalah pengaman Utama dari penyulang Losari sehingga perhitungan hanya dilakukan pada zona I (PMT) ini saja, Dari hasil observasi dan perhitungan yang dilakukan sebelum dan sesudah dilakukannya pemeliharaan pada penyulang losari zona I(PMT), terjadi perbaikan pada indeks ENS , AENS dan FGTM, untuk indeks ENS terjadi penurunan dari 6.492,6 kWh menjadi 103 kWh, dan indeks AENS dari 6,65 kWh/pelanggan menjadi 0,1 kWh/pelanggan, sedang untuk indeks FGTM terjadi peningkatan persentase perbaikan sebesar 75 %.