Daya listrik rumah umumnya dipantau secara manual melalui pengukuran langsung. Untuk mempermudah pengukuran dan pemantauan penggunaan beban listrik, diperlukan otomasi agar dapat dilakukan dari jarak jauh. Penelitian ini mengusulkan perangkat elektronik untuk memantau dan mengoptimalkan penggunaan daya listrik menggunakan aplikasi Internet of Thing. Pengendalian listrik dalam penelitian ini menggunakan relay yang dihubungkan dengan Arduino Nano, Node MCU ESP8266, dan sensor Energy Meter PZEM016 yang mengukur arus, tegangan, daya aktif, dan energi yang terpakai. Pemantauan, pengendalian dan mengukur daya listrik dapat dilakukan secara jarak jauh. Hasil dari nilai tegangan, arus, daya, dan energi oleh alat cukup akurat karena galat di bawah 5%. Pengukuran arus menunjukkan galat sebesar 2,57 % pada program dan 2,6 % pada alat ukur. Selain itu, pengukuran daya menggunakan alat ukur dan program yaitu 562,16 watt pada program sedangkan 507,08 watt pada alat ukur. Dengan demikian, perangkat ini dapat berfungsi sesuai harapan.
Arrester salah satu peralatan pada sistem tenaga listrk yang dapat melindungi peralatan listrik dari gangguan eksternal yang diakibatkan oleh tegangan lebih surja petir. Analisa karakteristik arrester bertujuan meningkatkan kinerja arrester dalam melindungi transformator dari bahaya sambaran petir. Dengan mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi tegangan dan arus surja, dapat dihitung jarak arrester, kecuraman gelombang datang, kecepatan merambat gelombang surja dan Basic Insulation Level (BIL). Tingkat kegagalan proteksi arrester tergantung dari tingkat isolasi dasar (TID) peralatan, tegangan kerja dan lokasi penempatan arrester. Dari analisis dan hasil perhitungan pada sistem 20 kV Penyulang Merpati TID transformator sebesar 5 kA dengan 125 kV, karakteristik kerja arrester dengan tegangan pengenal 24 kV, tegangan pelepasan 87 kV serta arus pelepasan 5 kA dengan tingkat perlindungan 95,7 kV. Kecuraman gelomban yaitu 500 kV dengan jarak maksimum 2,745 meter, dari hasil dilapangan jarak yang terpasang yaitu 2,1 meter. Kondisi ini dikatakan aman karena masih dibawah batas jarak aman.
Android atau Smartphone adalah handphone pintar yang fungsinya tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi juga bisa sebagai media pencari informasi melalui internet. Hampir disetiap rumah sudah memakai jaringan Wifi sebagai pengakses internet. dengan bantuan jaringan Wifi ini dimanfaatkan sebagai kelistrikan seperti di rumah yang bisa dikontrol dari dimonitoring kelistrikannya pada saat berada diluar rumah kontrol dan monitoring juga. Dengan melihat cara mengontrol dan memonitoring daya lisrik pada rumah saat sekarang ini tidak efesien dan efektif. penelitian ini dilakukan rekayasa traffic paket data menggunakan modul wifi ESP8266 pada jaringan perangkat IoT untuk mengetahui berapa cepat waktu capture paket datanya mengunakan wifi untuk control dan monitoring daya listrik rumah berdasarkan TIPHON. Dengan hasil dari penelitian dalam penggunaan jaringan jaringan 4G LTE waktu eksekusi yang lebih cepat di bandingkan 3G serta pengukuran parameter QoS dalam jaringan saat melakukan pengiriman data pada HMI dan hardware yaitu rata rata besar paket yang dikirim hanya sekitar 560 bit (Uplink) dan 430 bit (Downlink). Throughput yang terbaca juga sangat kecil dengan rata rata 2.9 kbps (Uplink) dan 2.2 kbps (Downlink). Dan ini bisa dikatakan itu tidak terjadi packet loss saat pengirim data.
The electricity distribution breakdown can be caused the service life and operating frequency of Oil Dielectric Strength (ODS). Hence, it requires a study due to the spare part is difficult to find. This paper aims to test the ODS on Oil Circuit Breaker (OCB) of 13.8 kV aged between 29 to 43 years. The test used the ASTM D1816 standard to analyze the effect of oil life and circuit breaker operating frequency on the physical, color and strength of ODS. For the visual test used the ASTM D1524 standard. The color test based on the ASTM D1500 standard. From the test results, it can be seen that 6DN F1 was yellow-black in colors. The color level was from 0.5 to 6, which was a striking color difference. This happens because it had been operating for 3 years with a frequency of 2 manual open times and 11 trips with a large normal load of 206A. In the 8D F7 feeder, there was also a decrease in breakdown voltage, which was far from 45.6 kV to 9.7 kV. Therefore, the oil was declared failed due to below the minimum standard of 27 kV. Based the validity test, the six samples were still within the allowable limits based on ASTM D1816 with the range value being below 92%. This means that the six samples were valid.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.