Kontroler Proporsional Integral Deferensial (PID) merupakan kontroler yang memiliki stabilitas yang baik dengan tingkat error dan overshoot yang kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mencapai nilai keseimbangan dan kehandalan quadqopter pada saat terbang. Quadcopter yang dirancang diputar oleh motor brushless direct current (BLDC) yang dikontrol oleh Arduino. Keluaran dari Arduino berupa PWM menjadi masukan untuk penggerak motor, dimana kecepatan keluaran dari motor akan dideteksi oleh sensor MPU-6050. Setelah itu akan terjadi pengulangan proses, sampai kecepatan memenuhi nilai set point. Penentuan hasil parameter kontroler PID ini didapatkan dengan menggunakan rumus-rumus sederhana dan proses trial and error. Dimana hasil parameter kontroler PID diperoleh nilai Kp = 1.3, Ki = 0.05 dan Kd = 15. Dengan nilai Kp, Ki dan Kd tersebut sistem dapat berjalan dengan baik dengan mempertahankan kecepatan putaran motor mendekati setpoint. Hasil pengujian menunjukkan bahwa quadcopter dengan pengendali PID dapat hovering dengan stabil. Meski respon sikap pada kondisi transien masih memiliki overshoot. Hal ini dapat diatasi salah satunya dengan menggunakan skema pengendali yang kokoh.
Abstrak-Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembacaan propagasi frekuensi radio (sinyal RSSI) dalam gedung yang berorientasikan objek dengan menggunakan perangkat XBee. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja perangkat ini ketika mengukur sinyal RSSI.Untuk melakukan pembacaan propagasi frekuensi radio ini digunakan metode jaringan nirkabel Zigbee IEEE 802.15.4. Jaringan ini menggunakan biaya teknologi yang efektif jauh lebih ringan. Propagasi frekuensi radio XBee ini diaplikasikan dengan sebuah alat yang dirancang dan berfungsi sebagai Tx (pengirim) dan Rx (penerima) yang masing-masing Tx dan Rx ini mempunyai bagian komponen sendiri. Dari hasil pengujian pembacaan sinyal RSSI ini dapat disimpulkan bahwa jika banyak yang menghalangi, maka kekuatan sinyalnya sangat kecil. Sebaliknya jika yang menghalanginya sedikit, maka kekuatan sinyalnya sangat besar. Hasil pembacaan data Xbee yang berbentuk -dbm ini bisa dilihat melalui perangkat lunak ZiggBee Operator. Kata Kunci: Sinyal Radio Frequency RSSI, Konstruksi bangunan bagian dalam, XBee, ZigbeeAbstract-The aim of this study is to know the propagacy reading of radio frequency in a building oriented to objects by using Xbee peripheral. There are some factors influenced the accuracy of this peripheral while measuring the RSSI signal. To do this propogacy reading of radio frequency used Zigbee IEEE 802.15.4 wireless network. This network has the cheaper cost in technology. This propogacy is applied with a tool designed and functioned as Tx (sender) and the Rx (receiver) whereas each of the Tx and Rx has its own component parts.The results of the reading of this RSSI signal is if there are so many barriers that blocks, the signal strength is very small. And if there is a little barrier that blocks, the signal strength is very big. The reading of data XBee-shaped in dbm can be seen through a software called ZiggBee Operator.
Energi terbarukan merupakan sumber energi berkelanjutan yang bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatitif, salah satunya sinar matahari dengan menggunakan solar cell untuk menghasilkan energi listrik. Untuk memudahkan melakukan monitoring data solar cell, maka penelitian ini digunakan layar monitor komputer untuk menampilkan hasil monitoring akuisisi data pada panel solar cell 20 WP yang menggunakan, sensor arus ACS712, sensor tegangan FZ0430, sensor temperature LM35 dan sensor intensitas cahaya MAX44009. Penelitian ini dilakukan dengan membuat simulasi menggunakan LabVIEW dan mikrokontroler arduino uno sebagai pengakuisisi data, sehingga diperoleh pengukuran tegangan rata-rata yang dihasilkan oleh solar cell adalah 13,12 V dengan tegangan tertinggi sebesar 14,38V dan arusnya antara 0,11 A – 0,79 A. Semakin lama solar cell beroperasi semakin tinggi suhu yang terukur menggunakan sensor suhu yaitu sebesar 53.1 °C pada jam 17.00 wib, dan intensitas cahaya pada siang hari akan besar yaitu pada jam 11.00 wib – 13.30 wib dengan intensitas cahaya rata-rata 75.693 lux. Kata kunci : Akuisisi Data, Solar Cell, LabVIEW, Mikrokontroler
Arrester salah satu peralatan pada sistem tenaga listrk yang dapat melindungi peralatan listrik dari gangguan eksternal yang diakibatkan oleh tegangan lebih surja petir. Analisa karakteristik arrester bertujuan meningkatkan kinerja arrester dalam melindungi transformator dari bahaya sambaran petir. Dengan mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi tegangan dan arus surja, dapat dihitung jarak arrester, kecuraman gelombang datang, kecepatan merambat gelombang surja dan Basic Insulation Level (BIL). Tingkat kegagalan proteksi arrester tergantung dari tingkat isolasi dasar (TID) peralatan, tegangan kerja dan lokasi penempatan arrester. Dari analisis dan hasil perhitungan pada sistem 20 kV Penyulang Merpati TID transformator sebesar 5 kA dengan 125 kV, karakteristik kerja arrester dengan tegangan pengenal 24 kV, tegangan pelepasan 87 kV serta arus pelepasan 5 kA dengan tingkat perlindungan 95,7 kV. Kecuraman gelomban yaitu 500 kV dengan jarak maksimum 2,745 meter, dari hasil dilapangan jarak yang terpasang yaitu 2,1 meter. Kondisi ini dikatakan aman karena masih dibawah batas jarak aman.
Android atau Smartphone adalah handphone pintar yang fungsinya tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi juga bisa sebagai media pencari informasi melalui internet. Hampir disetiap rumah sudah memakai jaringan Wifi sebagai pengakses internet. dengan bantuan jaringan Wifi ini dimanfaatkan sebagai kelistrikan seperti di rumah yang bisa dikontrol dari dimonitoring kelistrikannya pada saat berada diluar rumah kontrol dan monitoring juga. Dengan melihat cara mengontrol dan memonitoring daya lisrik pada rumah saat sekarang ini tidak efesien dan efektif. penelitian ini dilakukan rekayasa traffic paket data menggunakan modul wifi ESP8266 pada jaringan perangkat IoT untuk mengetahui berapa cepat waktu capture paket datanya mengunakan wifi untuk control dan monitoring daya listrik rumah berdasarkan TIPHON. Dengan hasil dari penelitian dalam penggunaan jaringan jaringan 4G LTE waktu eksekusi yang lebih cepat di bandingkan 3G serta pengukuran parameter QoS dalam jaringan saat melakukan pengiriman data pada HMI dan hardware yaitu rata rata besar paket yang dikirim hanya sekitar 560 bit (Uplink) dan 430 bit (Downlink). Throughput yang terbaca juga sangat kecil dengan rata rata 2.9 kbps (Uplink) dan 2.2 kbps (Downlink). Dan ini bisa dikatakan itu tidak terjadi packet loss saat pengirim data.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.