2016
DOI: 10.14710/jgi.4.1.55-62
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tepung ubi kayu (manihot esculenta) dan tepung tempe kedelai mempengaruhi pengembangan volume dan mutu gizi protein roti tawar

Abstract: Backround: Bread was a carbohydrate source’s food, was made from wheat flour.  Cassava flour as substitution for wheat flour by modification process used physic method (boiling) to obtain resitant starch. Collaboration cassava flourwith tempeh flour to add protein velue. The research for attest substitution wheat flour with cassava flour and tempeh flour influence to volume characteristics and quality of protein nutrient for white breadMethods:The research methods used exsperiment with completely randomized de… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

1
1
0
11

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
5

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(13 citation statements)
references
References 2 publications
1
1
0
11
Order By: Relevance
“…Tanaman singkong merupakan sumber karbohidrat dan banyak ditanam di Indonesia, dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar roti tawar, dan bahan alternatif menggantikan sebagian tepung terigu (Hamidah et al, 2015). Roti tawar termasuk kelompok bahan pangan dengan indeks glikemik (IG) 70 dalam kategori sedang dan dapat dijadikan sebagi kontrol dalam penelitian indeks glikemik (Rezkia, 2014).…”
Section: Latar Belakangunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Tanaman singkong merupakan sumber karbohidrat dan banyak ditanam di Indonesia, dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar roti tawar, dan bahan alternatif menggantikan sebagian tepung terigu (Hamidah et al, 2015). Roti tawar termasuk kelompok bahan pangan dengan indeks glikemik (IG) 70 dalam kategori sedang dan dapat dijadikan sebagi kontrol dalam penelitian indeks glikemik (Rezkia, 2014).…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Pati resisten atau Resistan Strach (RS) merupakan pati yang tidak dapat dicerna oleh usus halus sehingga akan diteruskan ke usus besar dan difermentasi oleh bakteri. Pati resisten mampu meningkatkan viskositas digesta sehingga lebih lambat diserap dan mencegah kenaikan kadar glukosa darah (Hamidah et al, 2015). Menurut penelitian Haryani, et al (2017), makanan yang mempunyai kadar pati resisten tinggi dapat menurunkan indeks glikemik makanan tersebut.…”
Section: Latar Belakangunclassified
See 3 more Smart Citations