2022
DOI: 10.15575/jpib.v5i1.15523
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Terapi Pemaafan untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Remaja Korban Kekerasan

Abstract: The purpose of this study is to examine the effect of forgiveness therapy on decreasing anxiety level of the teenager victim of abuse. The research design used quasi-experimental pretest-posttest control group design. The participants were 22 teenagers aged 15-18 years old that were grouped into experimental and control groups. The instrument used Depression Anxiety Stress Scale by Lovibond and Lovibond (1995) and adapted into Indonesian by Damanik (2014). The data analysis used two independent sample test wit… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
5
0
3

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 11 publications
0
5
0
3
Order By: Relevance
“…Saat individu menerapkan forgiveness, individu tersebut akan mengubah kepahitan menjadi kenetralan, atau bahkan menjadi kenangan dengan sudut pandang positif, sehingga memungkinkan kepuasan hidup yang lebih besar. Forgiveness dapat juga membantu mengatasi ketidakpuasan, kepahitan, dan bahkan kebencian terhadap individu yang melakukan kesalahan dan terkadang kasar [29]. Sejalan dengan itu, Walton juga menyatakan bahwa forgiveness merupakan salah satu cara bagi individu untuk menerima dan melepaskan emosi negatif seperti depresi, rasa marah, rasa bersalah, malu akibat ketidakadilan, dan untuk meningkatkan hubungan interpersonal dalam berbagai situasi bermasalah [30].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Saat individu menerapkan forgiveness, individu tersebut akan mengubah kepahitan menjadi kenetralan, atau bahkan menjadi kenangan dengan sudut pandang positif, sehingga memungkinkan kepuasan hidup yang lebih besar. Forgiveness dapat juga membantu mengatasi ketidakpuasan, kepahitan, dan bahkan kebencian terhadap individu yang melakukan kesalahan dan terkadang kasar [29]. Sejalan dengan itu, Walton juga menyatakan bahwa forgiveness merupakan salah satu cara bagi individu untuk menerima dan melepaskan emosi negatif seperti depresi, rasa marah, rasa bersalah, malu akibat ketidakadilan, dan untuk meningkatkan hubungan interpersonal dalam berbagai situasi bermasalah [30].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Masa remaja menjadi fase hidup yang penting karena merupakan masa transisi yang dapat diarahkan menuju perkembangan masa dewasa yang sehat (Oktaviana, 2022). Akan tetapi, munculnya perubahan pada berbagai aspek dalam diri remaja, tuntutan untuk memenuhi tugas perkembangan, serta tuntutan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dapat membuat remaja mengalami kelabilan serta ketegangan emosi (Khairudin & Mukhlis, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…life. Its failure can also be seen from the phenomenon of getting pregnant out of wedlock which is increasingly prevalent, as happened in Karanganyar some time ago (Oktaviana, 2022). Or the robbery and murder committed by Sleman students early last year (Unayah, 2015).…”
Section: Al-aulia: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu-ilmu Keislamanmentioning
confidence: 99%