Sambiloto merupakan tumbuhan dari famili Acanthaceae dilaporkan menghasilkan berbagai metabolit sekunder yang memiliki bioaktivitas salah satunya bersifat antioksidan. Selain menggunakan tumbuhan alaminya, sumber lainnya untuk menentukan adanya bioaktivitas sebagai antioksidan dari sambiloto yaitu menggunakan jamur endofitik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan dan skrining fitokimia dari jamur endofitik BS-1 yang berkolonisasi dengan bunga sambiloto (Andrographis paniculata) menggunakan beras putih sebagai media pertumbuhan. Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dari tahap inokulasi, optimasi, kultivasi, dan diekstraksi menggunakan etil asetat sehingga didapatkan ekstrak pekat etil asetat (EtOAc). Ekstrak EtOAc jamur endofitik BS-1 dilakukan skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa jamur endofitik BS-1 positif mengandung berbagai metabolit sekunder, di antaranya yaitu steroid, fenolik, dan alkaloid. Senyawa fenolik pada ekstrak jamur endofitik BS-1 ini dapat berpotensi sebagai antioksidan, yang didukung oleh hasil uji antioksidan, dimana ekstrak jamur endofitik BS-1 memiliki sifat antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 38,61 ppm.