Ekstrak daun ekor naga (Rhaphidophora pinnata (L.f) Schott) merupakan ekstrak yang telah teruji dari penelitian sebelumnya memiliki efek sebagai penyembuh luka sayat, luka bakar dan inflamasi. Efek ini didukung dengan adanya kandungan metabolit skeunder alkaloid, flavonoid, steroid, saponin dan tannin. Efek gel sebagai penyembuh luka sayat juga telah di publish. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar hidroksiproline kulit yang mengalami luka sayat setelah pemberian gel ekstrak daun ekor naga selama 14 hari. Metode penelitian yang digunakan merupakan experimental design. Hewan uji yang digunakan masing-masing perlakuan sebanyak 5 ekor hewan uji. Kontrol Positif (Bioplacenton®), Formula 0 (Basis Gel), Formula 1 (Konsentrasi ekstrak daun ekor naga 10%), Formula 2 (Konsentrasi ekstrak daun ekor naga 15%), dan Formula 3 (Konsentrasi ekstrak daun ekor naga 20%). Pengamatan yang dilakukan adalah skrining fitokimia, dan kadar hidroksiproline. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula 2 merupakan formula yang memiliki efektivitas terbaik dalam pembentukan kolagen yaitu sebesar 35,251±4,16 µg/mL. Dimana secara statistik memiliki perbedaan yang bermakna (p<0,05) antar kelompok perlakuan. Kesimpulan bahwa gel ekstrak daun ekor naga memiliki pengaruh terhadap kadar hidroksiprolin pada kasus luka sayat hewan uji.