The Role of Value Innovation Capabilities in the Influence of Market Orientation and Social Capital to Improving the Performance of Central Kalimantan Bank in Indonesia

Abstract

Research in the field of banking business management during a pandemic requires the cooperation of organizations with the changing business environment. Resources that are able to be managed effectively and efficiently at the Central Kalimantan Regional Bank in Indonesia are thus managed in an effort to support the organization. The key to the bank’s performance as an innovative organization lies in the core business values that are strengthened by organizational resources, so that the focus of value innovation becomes the activities that improve business performance as a mediating factor between external and internal factors. Research was conducted on 250 senior employees with quantitative analysis using the Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS) statistical tool. It was found that external factors originating from market orientation and social capital significantly improved business performance. The success of the mediation process as a novelty research conceptual research has significant positive results as a core business innovation to improve the business performance of Central Kalimantan regional banks. The research objective is to improve banking performance by collaborating between consumer needs, value innovation and social capital as a trigger for excellent change in Bank Kal-Teng. The value of this research is as a reference for innovating capability value as the main business strategy using information from external factors, so as to improve the bank’s business performance as needed.

Determinantes del desarrollo de las MiPyMEs en localidades rurales del sur de Sonora, México

“…Como principales hallazgos en los estudios encontrados existen similitudes al analizar y evaluar el desempeño organizacional, al contemplar tanto los resultados operativos y financieros que la empresa obtiene y que le permiten tomar las decisiones, sobre sus principales acciones a seguir para alcanzar sus objetivos (Argüelles et al, 2018;Wiklund y Shepherd, 2005). Además, en estas investigaciones se encontró similitudes al evaluar al desempeño desde una percepción subjetiva de los empresarios en relación a sus resultados de ventas, costos, ganancias, ya sea en relación a diferentes periodos de tiempos o en relación a sus competidores; además de contemplar como parte no financiera u operativa, la satisfacción de los clientes, la retención o ampliación de la cartera de clientes, así como la estabilidad entre sus trabajadores (Christa et al, 2020;Agyapong et al, 2017).…”

“…De modo semejante Christa et al, (2020) con el propósito de conocer la relación entre el CS y DO de manera directa, además de indagar el valor de la innovación en la mejora del DO como un factor mediador entre el CS, realizaron un análisis en 250 empleados de la banca en Indonesia, utilizando el modelo de ecuaciones estructurales-mínimo cuadrado parcial (SEM-PLS) como herramienta estadística. Se encontró que los factores que originan el CS tienen un efecto positivo y significativo sobre el DO (t = 0.496; p= 0.00 <0.05); además el CS tiene un efecto positivo significativo sobre la IN (t= 0.541; p= 0.00 <0.05), adicionalmente la IN tiene un efecto positivo significativo sobre el DO (t =0.418; p = 0.00 <0.05).…”

Pengaruh Budaya, Persepsi, dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Obat Tradisional di UKM Pasar Kahayan Kota Palangka Raya

“…Kepercayaan merupakan sebuah keyakinan dari salah satu pihak mengenai maksud dan perilaku yang ditujukan kepada pihak yang lainnya, dengan demikian kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai suatu harapan konsumen bahwa penyedia jasa dan produk bisa dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya [13]. Kepercayaan didefinisikan sebagai bentuk sikap yang menunjukkan perasaan suka dan tetap bertahan untuk menggunakan suatu produk atau merek.…”

Penilaian Struktur Modal Dan Pengelolaan Modal Kerja

“…Tehnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif adalah merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada [25][26][27][28][29][30]…”

“…Peningkatan rasio ini diakibatkan oleh peningkatan modal kerja yang diikuti oleh penurunan jumlah pendapatan. Penilaian rasio perputaran modal kerja semakin besar atau semakin meningkat nilai rasio perputaran modal kerja berarti dapat dikatakan bahwa perusahaan sudah optimal dalam pengelolaan modal kerja yang dimiliki [10][11][12][13][14][15][16][17][18][19]29,31]. Berdasarkan data tersebut dari tahun 2014-2019 nilai rasio perputaran modal kerja dominan berada diatas 100% kecuali tahun 2014 yang memperoleh nilai rasio terkecil yaitu 21,81% dan pada tahun 2019 nilai rasio perputaran modal kerja dicapai sebesar 94.92%.…”