Kondisi perikanan demersal di perairan Taman Nasional Wakatobi (TNW) pada zona pemanfaatan khususnya di Karang Kapota bisa dinyatakan padat tangkap, sehingga perlu dilakukan suatu penelitian mengenai perencanaan dan pengembangan perikanan demersal melalui pendekatan sistem untuk mengurai permasalahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik perikanan demersal, menganalisis stakeholders yang terlibat, dan mendesain sistem pengelolaan perikanan demersal di Karang Kapota TNW. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni sampai September 2019 di Karang Kapota TNW. Pengambilan data primer dilakukan dengan metode purposif di sentra-sentra perikanan demersal sedangkan data sekunder diambil dari instansi terkait. Data primer dan sekunder dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel, gambar, dan dijelaskan secara deskriptif. Data-data yang akan ditampilkan adalah karakteristik perikanan demersal, analisis stakeholders, dan analisis sistem perikanan demersal. Karakteristik perikanan demersal menunjukan bahwa hasil tangkapan yang dominan adalah ikan lencam (27%) dengan armada penangkapan terbanyak digunakan yaitu bodi batang (62,5%). Pemangku kepentingan yang terlibat yaitu nelayan dan DISPAR berada pada kelompok dengan kepentingan tinggi tetapi pengaruhnya rendah (subjects); DKP Kabupaten, BTNW, RARE, TNC, PSKP, Komanangi, Kelompok Padang Kauwang sama, Koordinator/Pengumpul Lokal, Bappeda, UD. Pulau Mas, dan LPSTK Wakatobi berada pada kelompok dengan kepentingan dan pengaruh yang tinggi (players); dan DKP Provinsi dengan kepentingan dan pengaruh yang rendah (by standers). Diagram sistem pengelolaan perikanan demersal yaitu alat tangkap harus ramah lingkungan, meningkatkan armada pengawasan, mempertegas aturan hukum, serta adanya keterlibatan masyarakat dan nelayan dalam pengelolaan perikanan demersal