Kualitas udara merupakan bagian terpenting bagi kelangsungan kehidupan manusia, baik untuk kegiatan di dalam maupun di luar ruangan. Tingginya akitivitas masyarakat di kawasan perkotaan seperti kepadatan lalu lintas membuat kualitas udara semakin menurun yang diakibatkan oleh buangan sisa pembakaran kendaraan transportasi. Dampak yang akan terjadi jika kualitas udara buruk yaitu penurunan tingkat kualitas hidup masyarakat perkotaan, munculnya berbagai macam penyakit pernapasan (ISPA) sampai penurunan kualitas kecerdasan anak. Kendari merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata, transportasi, dan industri. Beragam utilitas dengan sarana dan prasarana yang tersedia seperti bandara, pelabuhan laut, pasar, pertokoan, dermaga, gudang, bank, perkantoran, lalu lintas, dll. Tingginya fungsi pelayanan Kota Kendari sehingga perlunya diketahui kondisi kualitas udara di Kota Kendari. Parameter udara ambien yang diamati adalah gas CO, gas NOx dan gas SO2 yang diukur oleh alat impinger dengan metode roadside measurement. Berdasarkan seluruh parameter yang diamati, kondisi kualitas udara di Kendari secara konsisten berada di bawah nilai ambang batas (NAB) menurut Standar Kualitas Udara Lingkungan Nasional PP. RI. No. 41 th 1999.