2020
DOI: 10.24952/tazkir.v6i1.2699
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Toleransi Beragama Di Era Disrupsi: Potret Masyarakat Multikultural Sumatera Utara

Abstract: North Sumatra is known as a heterogeneous society as well as other provinces in Indonesia, diversity is seen in differences in religion, culture and so forth. This condition certainly has the potential to cause social conflict to disrupt religious harmony. On the other hand, North Sumatra is known as a province that is wise in handling socio-religious conflicts that occur in society. This study uses a qualitative approach in which the type of research is phenomenology (phainomenon). In collecting data, the aut… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Maka dari pengertian diatas, dapat ditari kesimpulan bhawa konsep moderasi bergama itu sebuah pilihan sikap yang mengedepankkan keseimbangan dala hal peraktek bergama. Sikap seimbang itu muncul dari diri untuk tidak cenderung berlebihan pada pandangan yang eksklusif sebagai pemeluk agama, sekaligus memberikan penghormatan kepada terhadap peraktek agama yang bebeda (Rambe & Sari, 2020) Pandangan yang lain dari Mohammad Hashim Kamali bahwa konsep moderasi bergama lebih ia tekankan pada prinsip keseimbangan (balance) dan adil (justice) dalam konsep moderasi (wasatiyah) dan bergama, konsekuenis dari sikap ini menurutnya seseorang akan terhindar dari cara pandang ekstrim dalam bergama. Ia harus senantiasa mencari titik temu dan kesamaan dari setiap persoalan.…”
Section: Pengertian Moderasi Beragamunclassified
“…Maka dari pengertian diatas, dapat ditari kesimpulan bhawa konsep moderasi bergama itu sebuah pilihan sikap yang mengedepankkan keseimbangan dala hal peraktek bergama. Sikap seimbang itu muncul dari diri untuk tidak cenderung berlebihan pada pandangan yang eksklusif sebagai pemeluk agama, sekaligus memberikan penghormatan kepada terhadap peraktek agama yang bebeda (Rambe & Sari, 2020) Pandangan yang lain dari Mohammad Hashim Kamali bahwa konsep moderasi bergama lebih ia tekankan pada prinsip keseimbangan (balance) dan adil (justice) dalam konsep moderasi (wasatiyah) dan bergama, konsekuenis dari sikap ini menurutnya seseorang akan terhindar dari cara pandang ekstrim dalam bergama. Ia harus senantiasa mencari titik temu dan kesamaan dari setiap persoalan.…”
Section: Pengertian Moderasi Beragamunclassified
“…Era disrupsi adalah suatu fase perubahan sosial di dalam masyarakat informasi yang menandai semakin pesatnya peradaban umat manusia di bidang teknologi informasi (Mahyuddin, 2019b). teknologi yang menjadikan masyarakat dipenuhi dengan berbagai informasi (Rambe & Sari, 2020).…”
Section: Disrupsi Agama Dan Tantangan Bagi Kerukunan Sosial Umat Bera...unclassified
“…Konsumsi informasi yang massif seperti saat ini seringkali diidentikkan dengan masyarakat urban (perkotaan) menjadi menarik tentang pesebaran informasi pemahaman beragama. Kota Medan satu diantara kota besar yang populasi masyarakatnya sangat heterogen, kemajemukan tersebut dapat dilihat dari keberadaan berbagai entitas lembaga-lembaga keagamaan (Rambe & Sari, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified