2019
DOI: 10.14710/jiip.v4i2.5433
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Ujaran Kebencian dan Hoaks: Signifikasinya terhadap Pemilih Pemula di Kota Semarang

Abstract: Artikel ini bertujuan untuk menguji secara empirik korelasi antara prasangka ujaran kebencian (hate speech) dan keyakinan pada hoaks (hoax) dengan sikap politik pemilih pemula di Kota Semarang menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2018. Artikel ini berangkat dari penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan teknik accidental sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang, yang merupakan pemilih pemula. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan, didapatk… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 4 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Hoax generally aims to provoke Moslems as the dominant societies in the country or societies from particular tribes. Hoax news created for political purposes apparently may raise dangerous issues for national and social lives (Astrika, 2019;Hasfi, Santosa, & Lukamantoro, 2017).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Hoax generally aims to provoke Moslems as the dominant societies in the country or societies from particular tribes. Hoax news created for political purposes apparently may raise dangerous issues for national and social lives (Astrika, 2019;Hasfi, Santosa, & Lukamantoro, 2017).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Sehingga besar kemungkinan perempuan menjadi sasaran dari kandidat untuk dijaring suaranya. Oleh sebab itu perempuan sebagai pemilih harus rasional dalam menentukan pilihannya dan dibekali dengan nilai-nilai demokrasi agar tidak terpapar manuver negatif para kontestan pemilu seperti politik uang [4]- [7], ujaran kebencian [8], [9], serta mampu secara bijak menjatuhkan pilihan kepada mereka yang akan bekerja di posisi eksekutif maupun legislatif lima tahun ke depan.…”
Section: Gambar 1 Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2024unclassified
“…Komentar warganet ini merupakan bentuk penyebaran berita bohong. Hasil penelitian tentang berita bohong menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara keyakinan pada berita bohong (hoax) terhadap sikap politik pemilih pemula dalam pilkada (Lusia Astrika & Yuwanto, 2019). Hal ini mengindikasikan bahwa penyebaran berita bohong ini memiliki pengaruh terhadap kehidupan politik di sebuah negara.…”
Section: E Bentuk Penyebaran Berita Bohongunclassified