2015
DOI: 10.21082/ip.v24n1.2015.p53-58
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

UJI DAYA ANTIBAKTERI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella typhimurium DAN Pseudomonas aeruginosa DALAM MENINGKATKAN KEAMANAN PANGAN

Abstract: ABSTRAKBawang putih banyak digunakan sebagai bumbu masakan dan obat herbal. Untuk mendukung pemakaian dan meningkatkan aplikasinya dalam mendukung keamanan pangan, maka pengembangan dilakukan uji aktivitas antibakteri bawang putih terhadap bakteri Gram positif (Staphylococcus aureus) dan Gram negatif (Escherichia coli, Salmonella typhimurium dan Pseudomonas aeruginosa). Bawang putih digunakan dengan cara digiling hingga menjadi serbuk halus. Serbuk bawang putih kemudian dilarutkan dalam aquadest steril dan dip… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

1
4
0
11

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
9
1

Relationship

0
10

Authors

Journals

citations
Cited by 23 publications
(16 citation statements)
references
References 9 publications
1
4
0
11
Order By: Relevance
“…Garlic extract has an allicin compound, which is a bioactive compound that is volatile so that when applied to Tuna fillets, these compounds would evaporate and diffuse throughout the surface of the fish fillet so that it could inhibit the growth of microbes. This was in accordance with Prihandani (2015) that garlic had a bioactive substance in the form of allicin, which was volatile (9). Then complemented by Iriani (2014) that the bioactive substances in the active packaging would be released during storage to the surface of food through evaporation or diffusion so that it could inhibit the growth of microbes (10).…”
Section: The Level Of Correlation Between Smart Indicator Label Sensosupporting
confidence: 67%
“…Garlic extract has an allicin compound, which is a bioactive compound that is volatile so that when applied to Tuna fillets, these compounds would evaporate and diffuse throughout the surface of the fish fillet so that it could inhibit the growth of microbes. This was in accordance with Prihandani (2015) that garlic had a bioactive substance in the form of allicin, which was volatile (9). Then complemented by Iriani (2014) that the bioactive substances in the active packaging would be released during storage to the surface of food through evaporation or diffusion so that it could inhibit the growth of microbes (10).…”
Section: The Level Of Correlation Between Smart Indicator Label Sensosupporting
confidence: 67%
“…Bawang putih selain umum digunakan sebagai bumbu masakan, juga berguna untuk berbagai macam hal lainnya. Berbagai penyakit seperti darah tinggi, kolesterol, flu dan penyakit lainnya dapat diobati dengan menggunakan bawang putih karena sifat bawang putih yang memiliki kandungan antioksidan (Prasonto et al 2017) dan antibakteri (Prihandani et al 2015). Bawang putih juga dapat digunakan pada bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, yaitu sebagai aditif pada pakan untuk meningkatkan manfaat dari ternak itu sendiri (Dharmawati et al 2013;Syakir & Wahyuni 2017), sebagai obat (Sari et al 2014;Muslim et al 2009), sebagai pestisida nabati (Nursam et al 2016;Nurzaman et al 2013), dan juga memiliki manfaat dalam mengawetkan makanan (Hendra 2017).…”
unclassified
“…Bahan utama sambal, cabai, juga memiliki aktivitas antimikroba. Capcaisin dalam cabai dapat berperan sebagai antimikroba (Imran, 2018), serta komponen dialildisulfida dan dialitrisulfida yang terdapat pada bawang juga memiliki aktivitas antibakteri (Prihandani et al, 2015). Penambahan perasan jeruk nipis segar yang mengandung asam sitrat 6,15 % asam laktat 0 09 %, serta sejumlah kecil asam tartarat menurunkan nilai pH dibawah kisaran pertumbuhan mikroorganisme dan menghambat pencokelatan pada bahan makanan (Wulandari, 2017).…”
Section: Angka Lempeng Total (Alt)unclassified