Latar Belakang: Karies merupakan suatu penyakit yang ada di area mulut pada bagian gigi yang diakibatkan oleh bakteri Streptococcus mutans. Salah satu tanaman simplisia yang dapat mencegah perkembangbiakan bakteri tersebut adalah batang serai wangi (Cymbopogon nardus L.) karena mengandung flavonoid yang dapat mencegah perkembangbiakan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formula sediaan obat kumur ekstrak batang serai wangi yang dapat mencegah perkembang biakan bakteri Streptococcus mutans.
Metode: Pengujian stabilitas sediaan obat kumur dengan konsenstrasi 30%, 33% dan 36% dilakukan pada suhu ruang, suhu rendah, suhu tinggi dilakukan selama 28 hari dan metode cycling test selama 12 siklus, pengujian ini meliputi uji antibakteri dengan menggunakan metode difusi cakram, organoleptik, pH dan viskositas.
Hasil: Hasil pengujian uji bakteri diawal stabilitas didapatkan zona hambat sebesar 12,70 mm; 14,10 mm; 14,20 mm, diakhir stabilitas didapatkan zona hambat sebesar suhu ruang (8,60 mm; 8,80 mm; 8,73 mm), suhu rendah (7,70 mm; 7,90 mm; 8,32 mm), suhu tinggi (7,87 mm; 7,90 mm; 7,36 mm) dan cycling test (6,97 mm; 8,07 mm; 8,57 mm). Hasil pengujian stabilitas pH memenuhi persyaratan mutu yaitu 5,00 sampai 5,55 (syarat pH 5-7). Hasil stabilitas uji viskositas didapatkan nilai yaitu 1,04-3,21 Cps.
Kesimpulan: Sediaan obat kumur yang memiliki aktivitas antibakteri yang paling besar adalah konsentrasi 36% dengan zona hambatnya yaitu 14.20 mm dikategorikan kuat.
Kata kunci : Antibakteri, obat kumur, batang serai wangi, Streptococcus mutans