2018
DOI: 10.31539/bioedusains.v1i1.262
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Uji Organoleptik Kopi Biji Salak dengan Varian Waktu Penyangraian

Abstract: ABSTRAKPenelitian ini bertujuan melihat pengaruh lama penyangraian terhadap uji organoleptik kopi biji salak banjarnegara (Salacca zalacca var zalacca).Pengaruh perlakuan ditentukan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuannya adalah P 0 yaitu kontrol, P 1 dengan waktu penyangraian 40 menit, P 2 dengan waktu penyangraian 50 menit, P 3 dengan waktu penyangraian 60 menit, P 4 dengan waktu penyangraian 70 menit dan P 5 dengan waktu penyangraian 80… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
4
0
9

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(13 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
9
Order By: Relevance
“…Pada penelitian ini semakin banyak penambahan ekstrak kopi biji salak pada boba, semakin beraroma kopi salak yang khas, dan semakin besar daya terima responden terhadap produk boba. Proses penyangraian biji salak, merupakan proses pengembangan aroma kopi biji salak (Lokaria & Susanti, 2018). Selama proses penyangraian terjadi perubahan perubahan fisik dan kimiawi biji kopi (reaksi Maillard dan degradasi Strecker) yang terdegradasi menjadi aroma dan rasa kopi; senyawa volatil, asam nikotinat, dan turunan piridin (Jeszka-skowron et al, 2020).…”
Section: Aromaunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Pada penelitian ini semakin banyak penambahan ekstrak kopi biji salak pada boba, semakin beraroma kopi salak yang khas, dan semakin besar daya terima responden terhadap produk boba. Proses penyangraian biji salak, merupakan proses pengembangan aroma kopi biji salak (Lokaria & Susanti, 2018). Selama proses penyangraian terjadi perubahan perubahan fisik dan kimiawi biji kopi (reaksi Maillard dan degradasi Strecker) yang terdegradasi menjadi aroma dan rasa kopi; senyawa volatil, asam nikotinat, dan turunan piridin (Jeszka-skowron et al, 2020).…”
Section: Aromaunclassified
“…Biji salak merupakan limbah dalam produksi makanan olahan buah salak. Teknologi yang telah berkembang, ditemukan bahwa kopi dapat diolah dari penyangraian biji salak (Lokaria & Susanti, 2018). Menurut penelitian yang telah dilakukan pada kelompok usaha di Kabupaten Tapanuli didapatkan hasil nilai tambah dari produksi kopi biji salak sebesar Rp.…”
unclassified
See 1 more Smart Citation
“…The distinctive aroma of coffee was caused by volatile compounds such as caffeol and other coffee aroma-forming compounds (Lokaria & Susanti, 2018;Baggenstoss et al, 2010). Generally, volatile compounds that affect the aroma of coffee come from aldehyde, ketone, alcohol, furfural, pyrazine, and other groups (Ramanaviciene et al, 2003).…”
Section: Coffee Aromamentioning
confidence: 99%
“…The bitter taste was caused by the presence of mineral content along with the breakdown of crude fiber, chlorogenic acid, caffeine, tannins, and several other organic and inorganic compounds in coffee (Lokaria & Susanti, 2018). In addition, the bitter taste can be caused by the temperature during roasting of chlorogenic acid, which will produce caffeine and phenolic substances, which contribute to the bitter taste in brewing coffee (Setyani et al, 2018).…”
Section: Bitter Tastementioning
confidence: 99%