<p>Buah talok (<em>Muntingia</em><em> calabura</em> L) secara empiris telah diketahui mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, diantaranya adalah sebagai imunomodulator. Namun mekanisme aksinya sebagai imunomodulator belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek imunomodulator ekstrak metanolik dan fraksi buah talok pada sel makrofag RAW 264.7. Sel RAW 264.7 diberi perlakuan dengan ekstrak metanolik buah talok (EMBT), fraksi heksan buah talok (FHBT), fraksi diklorometana buah talok (FDBT), fraksi etil asetat buah talok (FEABT) serta kelompok kontrol sel (KS), kontrol lipopolisakarida (LPS) dan deksametason. Viabilitas sel diukur dengan metode <em>MTT</em> <em>assay</em> dilanjutkan isolasi RNA, pembuatan cDNA dan PCR. Level ekspresi mRNA dari gen-gen seperti toll like receptor 4 (TLR4), interferon (IFN)-ɣ, interleukin (IL)-6, inducible nitric oxide synthase (iNOS), tumor necrosis factor (TNF)-α pada sel RAW 264.7 yang diinduksi lipopolisakarida (LPS) dianalisis dengan metode reverse transcription-PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deksametason menghambat ekspresi iNOS, IL-6, TNF-α, TLR4, IFN- ɣ dan NF-kB dibandingkan dengan kontrol sel dan LPS. Hal ini mengindikasikan bahwa deksametason mempunyai aktivitas antiinflamasi. Ekstrak metanolik (EMBT) dan fraksi buah talok (FHBT, FDBT dan FEABT) menurunkan ekspresi gen iNOS, TNF-α, IL-6, IFN- ɣ dan NF-kB jika dibandingkan dengan kontrol sel dan LPS, hal ini menunjukkan adanya aktivitas antiinflamasi. Ekstrak metanolik dan fraksi buah talok mempunyai aktivitas imunomodulator melalui penghambatan inflamasi dengan menurunkan ekspresi gen iNOS, TNF-α, IL-6, IFN- ɣ dan NF-kB pada sel RAW 264.7 yang diinduksi LPS. </p>