Pencemaran aliran sungai terjadi akibat penggunaan air sungai yang berlebihan tanpa memikirkan dampaknya terhadap kesehatan sungai. Gastropoda atau avertebrata lainnya memiliki Hemolymph dimana di dalamnya memiliki sel darah disebut Hemosit yang mempunyai peran penting dalam sistem pertahanan tubuh. Sistem ini melalui proses fagositosis, melanisasi, enkapsulasi dan koagulasi osit. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kualitas air melalui profil hemosit gastropoda di Desa Bandungrejo. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan melakukan pengukuran kualitas air, profil hemosit dan analisis data dengan metode CCA (Canonical Correspondence Analysis) dan indeks pencemaran. Hasil parameter suhu berkisar antara 22 -25,3°C, TSS berkisar antara 15 -40 mg/l, TDS berkisar antara 32 -826 mg/l, pH berkisar 7,3 -7,8; DO berkisar 6 -10,1 mg/l, BOD berkisar 2,3 -6,6 mg/l, dan kadar amoniak berkisar 0,068 -0,304 mg/l. Pengukuran THC berkisar 41,67-67,33 x 10 4 sel/ml dengan hasil hyalinosit 62,15 -67,46%; semi granulosit berkisar 21,23 -25,97%; dan granulosit berkisar 8,99 -11,9%. Hasil indeks pencemaran menunjukkan bahwa sungai dikategorikan tercemar ringan. Lebih lanjut berdasarkan nilai THC dan DHC dari hemosit dapat menggambarkan bahwa gastropoda hidup pada perairan yang tercemar ringan.