This research was conducted from Maret until June 2008, in Big Hall of Development Marine Aquaculture Lampung. The research used experimental methodology, with 4 treatments and 3 replications. The aimed of research are to know effects of vitamin C to increase a haemoglobin of blood and survival rate and measured effective C vitamin in prawn of humback grouper. The result showed that the highest haemoglobin rate of at PC (2 g/kg prawn), equal to 0,915 g/100 mL. The lowest haemoglobin found at treatment PA. equal to 0,066 g/100 mL. Result of variansi analysis indicate that addition of vitamin C at food give influence to increase the haemoglobin rate (P<0.05). Survival rate after experiment are 100 %. Parameter of water quality of were: temperature 29.3-30.2 o C, pH 7.81-8.27, salinitas 31-32 psu, DO 3,65-5 mg/L, and ammonia content (NH 3 ) 0.044-0.069 mg/1
Eceng gondok mempunyai kandungan protein serta kandungan serat kasar yang cukup tinggi sehingga perlu dilakukan pengolahan sebelum digunakan sebagai bahan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi terhadap pertumbuhan benih ikan baung. Penelitian ini dilaksanakan pada September-November 2019 yang bertempat di BBI, Sei Tibun, Kabupaten Kampar, Riau. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan baung yang berukuran 5 cm dengan rata-rata bobot awal 1,26±1,17 g sebanyak 400 ekor. Benih ini diperoleh di Desa Lipat Kain Kampar, Riau. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap satu faktor dengan 5 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan adalah pemberian pakan persentase subsitusi tepung kedelai dengan tepung daun eceng gondok terfermentasi yang berbeda yaitu (100:0%), (90:10%), (80:20%), (70:30%), dan (60:40%). Wadah yang digunakan pada penelitian ini adalah keramba yang berukuran 1x1x1m3 sebanyak 15 unit, dengan padat tebar sebanyak 20 ekor/wadah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi sebagai bahan pakan ikan baung mampu mengurangi penggunaan tepung kedelai, ini terlihat dari pertambahan bobot rata-rata benih ikan baung setiap periodenya. Penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi dalam pakan sebanyak 30% menghasilkan pertumbuhan benih ikan baung terbaik yang menghasilkan efisiensi pakan 46,64%, retensi protein 18,73%, laju pertumbuhan spesifik 3,85% dan kelulushidupan 99-100%.
ABSTRAK Daun Sirsak (Annona muricata Linn), Annonaceae telah diketahui memiliki kemampuan meredam radikal bebas yang kuat dan bisa dikembangkan menjadi sediaan farmasi antioksidan. Pembentukan nanopartikel dari ekstrak akan meningkatkan stabilitas, kemampuan mukoadhesif dan penetrasi ekstrak sehingga dapat meningkatkan efektifitasnya. Pembuatan nanopartikel dilakukan dengan melarutkan kitosan dalam larutan asam asetat glasial 1%, dan dicampurkan dengan infus daun sirsak. Suspensi nanopartikel ekstrak daun sirsak dikeringkan dengan menggunakan alat pengering semprot. Hasil evaluasi nanopartikel ekstrak diperoleh ukuran partikel 131,23 ± 1,81%, indeks polidispersitas 0,3-0,4; padatan total 0,47 %, warna coklat muda, bau khas ekstrak, rasa pahit, sifat serbuk halus, higroskopis, kadar air 6.86 ± 0,88%. Pemeriksaan aktivitas antioksidan pada nanopartikel ekstrak daun sirsak dengan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH menunjukkan aktivitas antioksidan kuat dengan nilai 1C50 sebesar 80,98 bpj. Kata kunci : daun sirsak, Annona muricata Linn., DPPH, antioksidan, nanopartikel, kitosan PENDAHULUAN Berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, kanker, inflamasi jaringan, kelainan imunitas, infark jantung dan penuaan dini disebabkan tingginya kadar radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas yang merusak tubuh ini dapat dinetralisir oleh senyawa antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat oksigen reaktif dan radikal bebas dalam tubuh. Senyawa antioksidan ini akan menyerahkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas sehingga menjadi bentuk molekul yang normal kembali dan menghentikan berbagai kerusakan yang ditimbulkan. Dalam studi laboratorium, kehadiran antioksidan eksogen telah terbukti untuk mencegah kerusakan radikal bebas yang telah dikaitkan dengan perkembangan kanker. Tujuan pembuatan nanopartikel adalah sebagai pembawa (carrrier) agar zat berkhasiat dari ekstrak masuk ke dalam sistem peredaran darah tanpa kehilangan material aktif selama proses penghantaran untuk selanjutnya dibawa oleh darah menuju target pengobatan. Nanopartikel mempunyai ukuran di bawah 1 mikrometer sehingga dikenal dapat masuk kedalam sel dan memberikan aktivitas dan menunjukkan reprodisibilitas terapi yang baik. Selain itu, permukaan nanopartikel dapat dimodifikasi untuk sistem penargetan terhadap sel dan organ tertentu sehingga dapat menurunkan dosis dan toksisitasnya. Nanopartikel dpat tinggal di saluran cerna dalam waktu yang cukup lama sehingga dapat meningkatkan
Chicken feather meals constitutes 80-85% protein, the main component being betakeratin, a fibrous and insoluble structural protein extensively cross linked by disulfide bonds. The keratins can not be absorbed directly in the digestive system, therefore a processing technique is required to make it more absorbable. Processing technique can be fermentation by microorganism Bacillus subtilis to degrade keratin by secretion of keratinase. The aim of this study was to examine fermentation of chicken feather meal with B. subtilis to improve the quality of fish feed ingredients. The treatments were: no-fermented; fermentation of chicken feather meals: 6, 8, 10, 12 and 14 ml inoculum fermentation using B. subtilis, respectively for chicken feather meal as much as 2 g. The results showed that the processing fermentation with 10 ml inoculum B. subtilis gives the best results in the highest keratinase activity (273.33 U/ml), increased the protein content of chicken feather meals (74.16 to 85.20%), but decreated of lipid content (2.44 to 1.42%) and carbohydrate content (7.86 to 2.05%) with a change in the physical properties of white -yellow (color), soft (texture), and less typical sting (smell).
Background: Feather has the potential to be used as a fish feed ingredient because it has high protein content (80-85%), and is rich in amino acids arginine, leucine, isoleucine and valine. However, the protein consists mainly of keratin, which is classified as fiber that is difficult to digest. Therefore, to improve digestibility, the keratin protein is degraded using microbial Bacillus subtilis. This study aimed to determine the digestibility of fermented feather meal (FFM) in silver pompano (Trachinotus blochii) diets and to observe the histological structure of their intestines after digestion. Methods: The method used was a one factor experiment with five treatments and three replications each, which were: diet without FFM, diet containing 10% FFM, 20%, 30% and 40%. The diets were given to juvenile silver pompano (with average body weight of 8.56 ± 0.18 g) and stocked in 15 similar 20-L plastic jars with 10 fish per jar in a density of 100 L capacity container. The experimental diets were given three times daily at approximately 8.00 AM, 12.00 PM and 5.00 PM to apparent satiation for 60 days. Results: The results showed that the use of FFM increased the activity of digestive enzymes (protease and lipase), but reduced the amylase activity of silver pompano, which was significantly different between treatments (P <0.05). Meanwhile, the diet containing 20% FFM produced the highest feed and protein, which are 37.05% and 67.24%, respectively. This was significantly different from other treatments (P <0.05), and was effectively absorbed by fish intestines. Conclusion: The addition of chicken feather meal fermented with Bacillus subtilis could increase the activity of protease and lipase enzymes and nutrient digestibility of silver pompano but not amylase activity.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.