En español existen diversos términos para referirse a artefactos de apoyo para personas con discapacidades. El objetivo del presente artículo es evidenciar cómo diversas interpretaciones semánticas complejizan la comprensión, diseño, fabricación y distribución de las asistencias tecnológicas. La metodología empleada es de carácter no experimental descriptiva para identificar los obstáculos entre usuario y asistencia tecnológica efectiva. Se concluye que es necesario esclarecer la intención semántica de estos términos para informar su propósito y paliar las brechas que dificultan su obtención.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban mengenai bagaimana penilaian hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS SMAN 21 Bekasi di masa pandemic covid-19 Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 21 Bekasi dengan informan 2 guru mata pelajaran ekonomi. Metode yang digunakan adalah penelitian campuran antara deskriptif kualitatif dan kuantitatif, dimana designnya menjelaskan tentang analisis penilaian hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) Berkaitan dengan penilaian hasil belajar, sekolah memiliki kebijakan tersendiri dan memberikan keleluasaan pendidik untuk memberikan penilaian. (2) Selama pandemic, guru mata pelajaran ekonomi hanya fokus pada penilaian kognitif saja karena penilaian afektif dan psikomotorik merasa sulit dijalani di masa pandemic ini. (3) Mengenai hambatan yang dihadapi, guru sudah memiliki solusinya. (4) Pada proses pembelajaran di kelas X pada mata pelajaran ekonomi, guru berupaya memberikan perlakuan yang sama mengenai penilaian hasil belajar, baik pada siswa laki-laki maupun siswa perempuan. Hasil analisis data membuktikan bahwa hasil taraf signifikansi yaitu 0,345 > 0,05 dan jika dilihat dari rataan hasil belajar dari siswa laki-laki dan siswa perempuan masing-masing mempunyai rataan nilai hasil belajar yaitu 77,40,00 dan 76,73 yang menunjukan bahwa hasil tersebut tidak jauh berbeda.
Tekanan Panas adalah lingkungan kerja yang bersuhu tinggi dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja sehingga untuk bekerja pada lingkungan dengan keadaan temperatur tinggi. Demikian perlu upaya penyesuaian lingkungan kerja yang berpotensi menimbulkan bahaya. Penilaian risiko adalah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya. Diperlukan untuk mengurangi risiko cedera di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk Indonesia Makassar. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan pemberian kuisioner. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 40 responden yang ada di area factory I dan pengumpulan data menggunakan metode observasi. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagian besar pekerja berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan, dengan tingkat risiko tertinggi adalah bahaya dari gangguan fungsi tubuh, dehidrasi, kecelakaan kerja, sesak nafas, dan pendengaran kurang, serta stress kerja. Disarankan kepada pihak perusahaan dapat memberikan teguran atau sangsi kepada tenaga kerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak lengkap pada saat bekerja.mengetahui pengukuran tekanan panas dan risk assessment K3 pada pekerja di Area factory I PT. Maruki International.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.