This study aimed to determine the effect of cooperative learning model of TGT type in the interest of learning Arabic language in VII grade students at MTs. Negeri Banggai Kepulauan, Central Sulawesi. The approach used in this study was a quantitative using a correlational research design. The data collecting technique was observation and questionnaires. Data was analyzed using the correlation product moment formula with the help of SPSS version 16. The results of this study indicate that there was a significant influence on the cooperative learning model of TGT type in the interest learning Arabic language in MTs. Negeri Banggai Kepulauan, Central Sulawesi. It was proven by the score of rcount 0,771 while rtable 0,404. It meant that the score of rcount was greater than the score of rtable with a significant level of 5%. Based on the decision making criteria and testing, the cooperative learning model of TGT type in the interest learning Arabic language in VII grade students was categorized into strong category of influence.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan interaksi antara guru dan siswa yang terjadi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMP Negeri 15 Kota Bengkulu, dengan menggunakan analisis interaksi BIAS (Brown Interaction Analysis System). Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah guru dan siswa di kelas VII SMP Negeri 15 Kota Bengkulu. Objek penelitian adalah interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kecenderungan kategori yang muncul pada kegiatan pembelajaran di kelas VII B dan VII C memiliki perbedaan. Berdasarkan tujuh kategori Brown kategori yang cenderung muncul di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII B adalah kategori respon siswa (Pupil Respons (PR) siswa lebih banyak berbicara baik berkomentar maupun bertanya, interaksi yang terjadi adalah interaksi dua arah, hal ini berkaitan dengan keterampilan berbicara dan karakteristik materi yang diajarkan. Di kelas VII C kategori yang cenderung muncul adalah kategori pertanyaan guru (Teacher Questions (TQ) yaitu guru yang lebih dominan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Interaksi yang terjadi adalah interaksi dua arah karena ketika guru mengajukan pertanyaan beberapa siswa menjawab pertanyaan guru tersebut. Namun, hanya sebatas antara guru dengan siswa atau siswa dengan guru. Interaksi yang terjadi berkaitan dengan karakteristik materi yang diajarkan dan keterampilan yang harus dicapai oleh siswa setelah pembelajaran selesai.Kata kunci: interaksi, guru dan siswa
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca puisi siswa kelas VII A SMP Negeri 16 Kota Bengkulu dengan menerapkan metode pemodelan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes kerja siswa. Data yang diperoleh pada siklus I yaitu 13 siswa yang tuntas dan 19 siswa belum tuntas, dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 40,6%. Pada siklus II, 24 siswa memperoleh nilai tuntas dan 8 siswa masih belum tuntas dengan persentase ketuntasan klasikal 75% meningkat sebanyak 34,4% dari siklus I. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca puisi siwa yang dilihat dari aspek pemahaman, ekspresi dan mimik, intonasi, pelafalan, serta penampilan dan kinesik. Berdasarkan hasil tersebut, metode pemodelan sangat baik untuk diterapkan dalam pembelajaran membaca puisi.Kata Kunci: Membaca puisi, peningkatan, pemodelan
AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengetahuan budaya dan praktik sosial merejung dalam tari adat pada kelompok etnik Serawai di Bengkulu. Sumber data penelitian adalah naskah-naskah Ulu, yakni MNB 07.18, MNB 07.30, dan MNB 07.70 (koleksi Museum Negeri Bengkulu). Penelitian ini berbasis filologi dan analisisnya didukung analisis wacana, khususnya discourse and practice. Ketiga teks dalam naskah ditransliterasi dengan menggunakan edisi kritis. Adapun data pengetahuan budaya dan praktik merejung dalam tari adat dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara di desa Ujung Padang dan Nanjungan di Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, dalam ketiga naskah Ulu tertulis teks rejung (sejenis pantun) sebagaimana yang ditemukan dalam tradisi lisan yang biasa dibawakan secara berbalasan antara bujang dan gadis dalam tari adat pada bimbang (pesta) pernikahan. Kedua, sebagai wacana, ketiga teks Ulu merepresentasikan pengetahuan budaya dan praktik sosial merejung. Ketiga, sebagai wacana, ketiga teks merupakan transformasi dan rekontekstualisasi praktik sosial merejung dari kelompok etnik yang bersangkutan.Kata kunci: teks Ulu, rekontekstualisasi, transformasi, praktik sosial RECONTEXTUALIZATION OF THE SOCIAL PRACTICE OF MEREJUNG IN THE ULU MANUSCRIPT IN THE SERAWAI ETHNIC GROUP IN BENGKULUAbstractThis study aims to describe the cultural knowledge and social practice of merejung in the traditional dance in the Serawai ethnic group in Bengkulu. The data sources were Ulu texts, namely MNB 07.18, MNB 07.30, and MNB 07.70 (a collection of the State Museum of Bengkulu). The study was based on philology and the analysis was supported by discourse analysis, especially discourse and practice. The three texts in the manuscripts were transliterated using a critical edition. The data of the cultural knowledge and practice of merejung in the traditional dance were collected through observations and interviews in Ujung Padang and Nanjungan villages, Semidang Alas District, Seluma Regency. The findings are as follows. First, in the three Ulu manuscripts, rejung (a kind of pantun) texts are written as they are found in the oral tradition which is usually performed in an exchange between a boy and a girl in a traditional dance in a wedding bimbang (party). Second, as a discourse, all the three Ulu texts represent the cultural knowledge and social practice of merejung. Third, as a discourse, the three texts are the transformation and recontextualization of the social practice of merejung in the ethnic group concerned.Keywords: Ulu texts, recontextualization, transformation, social practice
The purpose of this study to determine the ability to read news texts on students of class VIII 1 SMP Negeri 3 Kota Bengkulu. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The population in this study were all students of class VIII SMP Negeri 3 Kota Bengkulu which amounted to 140 students from four classes with 75 male students and 76 female students. This research uses simple random sampling technique to take the chosen people correct by the researcher according to the specific characteristics of the sample, the researchers took 14% of the total population of 20 students. Technique of data collecting is done by observation technique and loud reading test. The data analysis used in this study is simple statistic. The results of this study indicate that, the average ability to read the news text of students of grade VIII 1 SMP Negeri 3 Kota Bengkulu is 55.2 (less).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.