<p>Energi listrik menjadikan sebuah kebutuhan yang paling mendasar dan vital bagi kehidupan masyarakat. Tidak adanya energi listrik sangat mengganggu aktifitas kehidupan manusia. Hingga saat ini masyarakat masih tergantung terhadap ketersediaan listrik PLN (perusahaan listrik negara) sehingga harus membayar harga listrik yang terus mengalami kenaikan. Selain itu, jaringan energi listrik masih belum terjangkau di daerah pedalaman, hal ini menjadi permasalahan yang sangat besar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan teknologi pembangkit listrik solar home system yang ramah lingkungan, mudah dan efisien. Solar home system dirancang menggunakan akumulator 12V/40AH, beban lampu 100W dan panel surya 20V/5A. Pengembangan SHM selanjutnya dilakukan pengukuran, perhitungan teknis, perhitungan ekonomis dan analisis permasalahan. Hasil dari penelitian dapat diketahui rekomendasi <em>Solar home system</em> sebagai eksplorasi energi yang terbarukan, bersih, ramah lingkungan, investasi jangka panjang, praktis, dan cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia.</p>
Merit order adalah metode paling sederhana dalam economic dispatch yang dilakukan dengan mengurutkan pembangkit dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi biaya operasinya. Pembangkit yang paling rendah biaya operasinya (Rp/MWh) dianggap sebagai pembangkit yang paling ekonomis. Penelitian ini membahas tentang perhitungan daya pada pembangkit dengan menggunakan metode merit order. Ada tiga pembangkit yang digunakan untu menyuplai beban sebesar 975 MW. Simulasi digunakan dengan memperhitungkan losses. Hasil menunjukkan bahwa merit order membantu dispatcher untuk mengambil keputusan lebih cepat. SOP merit order dibuat berdasarkan biaya operasi pembangkit sehingga harus selalu disesuaikan dengan harga bahan bakar terkini.
Merit order merupakan suatu metode yang digunakan dalam tahap economic dispatch. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana, apabila dibandingkan dengan metode lain. Metode ini dilakukan dengan cara mengurutkan pembangkit dari yang paling murah hingga yang paling mahal berdasarkan biaya operasinya. Semakin rendah nilai biaya operasi (Rp/MWh) suatu pembangkit, maka dapat dikatakan pembangkit tersebut semakin ekonomis. Penelitian ini membahas mengenai penggunaan metode merit order untuk menghitung daya yang dibangkitkan pada masing-masing pembangkit. Terdapat tiga pembangkit yang digunakan untuk mencatu beban sebesar 975 MW. Simulasi digunakan dalam kondisi tanpa losses. Hasil menunjukkan bahwa merit order merupakan metode yang sederhana dan membantu dispatcher untuk mengambil keputusan lebih cepat. Kemudian SOP dari metode merit order dibuat berdasarkan biaya operasi pembangkit sehingga harus selalu di update sesuai perubahan harga bahan bakar.
Studi backward-facing step yang menggunakan turbulent model k- ε (RNG, Realizable) dengan standard wall functions. Sebuah bump ditempatkan di dekat posisi saluran masuk dalam bentuk setengah lingkaran. Studi dimulai dengan melakukan uji grid independency test tanpa menggunakan bump. Metode simulasi yang digunakan dalam studi ini adalah: jarak ketinggian (h): 14; variasi jarak bump (I / h): 2, 4; diameter melingkar (D): 14. Studi ini menggunakan bilangan Reynolds pada 38000 (v = 40.9 m/s). Hasil dari studi ini adalah membandingkan variasi model yang memiliki perbedaan jarak posisi bump dan beberapa model K-epsilon. Dengan tambahan bump setengah lingkaran maka reattachment length menjadi lebih pendek yang memiliki selisih sekitar 6 - 11% pada jarak bump I/h = 2 dan 34 - 42% untuk jarak bump I/h = 4 jika dibandingkan dengan reattachment length tanpa bump
<p>Wind energy is a renewable energy source that can be utilized by utilizing wind turbines which can convert wind energy into a form of mechanical energy and with a generator electrical energy can be generated. The purpose of this study was to analyze the performance of the Darrieus-H naca 3412 vertical axis wind turbine with variations in the number of blades, wind speed and diameter of the rotary axis. The method used in this research is to use an experimental method, namely by varying the diameter of the rotating axis, the number of blades and wind speed. The number of blades varied were 2, 3 and 4. The wind speeds that were varied were 3.2 m / s, 3.6 m / s, 4 m / s and 4.4 m / s. The diameter of the rotary axis used is 150 mm, 200 mm, 250 mm, 300mm and 350 mm. From the research, it is found that in all values of the diameter of the vertical axis wind turbine at a speed of 4 m / s, the more the number of blades will increase the output power of the wind turbine. The largest output power is on blade 4 with the largest diameter of the rotary axis, which is 3.52 Watts</p><p>For all wind speed values on a wind turbine with a number of blades of 4, the larger the diameter of the rotary axis will cause the greater the output power generated. The largest output power is 3.52, which is at the highest wind speed of 4 m / s, the largest diameter of the rotary axis, which is 350 mm. The greater the wind speed of all rotating axis diameters, the greater the output power produced, which is 3.5 W on the diameter of the rotary axis 4 with a wind speed of 4 m/s</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.