<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai bentuk kecemasan, waktu munculnya kecemasan, dan teknik pencak silat yang menjadi pemicu kecemasan, baik pada atlet pencak silat perempuan maupun laki-laki. Subjek dari penelitian ini adalah atlet pencak silat yang minimal pernah mengikuti kejuaraan daerah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan naturalistik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket dan studi lapangan. Selanjutnya data dianalisis dengan teknik analisis deskripsi melalui persentase. Hasil dari penelitian ini adalah data bentuk pemicu atau penyebab, masa dan waktu permulaan, serta teknik yang memicu kecemasan pada atlet pencak silat. Kesimpulan dari penelitian ini: (1) Ada perbedaan jumlah pemicu kecemasan antara atlet perempuan dan laki-laki, 6 pada atlet perempuan dan 4 pada atlet laki-laki. (2) Terdapat selisih persentase kecemasan antara atlet laki-laki dan perempuan. Saat masa latihan dan menjelang pertandingan, atlet perempuan lebih merasakan cemas daripada atlet laki-laki. Sementara itu, pada masa pertandingan, atlet laki-laki lebih merasakan cemas dibandingkan atlet perempuan. (3) Terdapat 7 teknik yang dapat memicu kecemasan pada atlet pencak silat, dan guntingan adalah yang paling mendominasi munculnya kecemasan. </p>
Banyumas adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memproduksi lebih dari 20.000 ton produksi gula aren per tahun dan menempati posisi pertama agroindustri jenis pengolahan di Banyumas. Jumlah petani gula aren (penderes) pada tahun 2017 adalah 20.293 petani. Namun, jumlah petani ini terus berkurang karena pekerjaan sebagai penderes memiliki resiko kerja dan keselamatan dari petani belum terjamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis postur kerja petani gula aren saat memanjat pohon kelapa. Rekaman video proses pengambilan nira dari 48 data sekunder dikumpulkan. Setiap posisi representatif berdasarkan gait sequence memanjat dianalisis untuk mengidentifikasi postur memanjat dan tinjauan literatur untuk referensi. Evaluasi postur menggunakan REBA dan dihitung skor resikonya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam posisi memanjat pohon memiliki risiko sangat tinggi dari pendekatan postur kerja dengan nilai skor 8 sampai 11, dan perlu adanya implementasi perubahan. Nilai skor REBA terbesar yakni 11 terjadi pada postur foot flat (10%) dan midswing (80%). Penelitian selanjutnya diperlukan untuk mengevaluasi sistem muskuloskeletal yang berkontribusi dalam kegiatan memanjat pohon dan rekomendasi untuk mengurangi risiko kerja, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan petani gula aren.
Smart Card merupakan media pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam ranah pembelajaran. Smart Card sendiri dapat meningkatkan rasa keingin tahuan mahasiswa dengan suasana belajar yang lebih menyenangkan. Produk Smart Card ini akan membantu mahasiswa untuk mengerti dan memahami terkati dengan perwasitan bola basket. Metode menggunakan jenis Penelitian Research and Development (R&D), yang dilakukan dengan 10 langkah diantaranya: 1. Potensi dan masalah, 2. Pengumpulan data, 3. Desain produk, 4. Validasi desain, 5. Revisi desain, 6. Uji coba produk, 7. Revisi produk, 8. Uji coba pemakaian, 9. Revisi produk, dan 10. Produksi masal. Penelitian ini diuji cobakan pada mahasiswa Pendidikan Jasmani Universitas Jenderal Soedirman. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner pernyataan dengan menggunakan skala likert. Kemudian skor yang diperoleh diolah dan dikonversikan ke dalam kriteria penilaian produk. Hasil Penelitian menunjukan Smart Card Perwasitan Bola Basket sebagai media pembelajaran bola basket memperoleh nilai tingkat kelayakan sebesar 82,61% atau dikategorikan sangat layak, dari pada itu dapat disimpulkan bahwa Smart Card Perwasitan Bola Basket dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk mahasiswa Pendidikan Jasmani UNSOED. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Smart Card Perwasitan Bola Basket dapat diterapkan menjadi media belajar mahasiswa Pendidikan Jasmani UNSOED.
The COVID-19 pandemic is causing social restrictions that leads to school form home. Long period of online learning system will likely make excessive food intakes and adolescent would try popular diet, got high stress due to staying at home for a long period of time, and decreased of food purchasing access. This study aimed to describe the food intakes, food purchasing access, and stress level among college students of Jenderal Soedirman University during pandemic period. This study was crossectional design study with data collection using purposive sampling. Total samples were 361 students from Jenderal Soedirman University Students. Descriptive Analytical data was shown using percentage, mean, and standard deviation. Food intake data was collected using 24 hours food recall and food purchasing access was determined by the online questionnaire with question about how the respondents get the access to buy food during pandemic Energy intakes, macro nutrients, vitamins C and vitamins A of Jenderal Soedirman University Students during pandemic era were inadequate compared to their nutritional needs. Most of the students feel stressed during pandemic because they were worried they might get infected by COVID-19 either themselves or their family.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.