Objectives Echinometra mathaei was known to have potential antioxidant activities because it contains of polyhydroxy-naphthoquinone (echinochrome and spinochromes). The antioxidant properties contributed to the hepatoprotective effect by binding to free radicals compound that causes oxidative stress and necrosis in the hepatocytes. The research aimed to determine the hepatorepair effects of the E. mathaei ethanol extract on high-dose paracetamol-induced hepatic damage in Wistar rats. Methods This research used a true experimental method. Thirty white male rats were divided into sixth groups, i.e., normal control group, group II–VI was induced paracetamol 2,000 mg/kg BW for three days. After paracetamol-induced, group III–VI was treated with curcumin 800 mg/kg BW, E. mathaei extract 400, 800, and 1,200 mg/kg BW for seven days. The hepatorepair parameter was obtained from AST/ALT, MDA tissue levels, and the number of hepatocyte necrosis cells. The data results were analyzed using the ANOVA test, followed by the LSD test to determine the difference between each treatment. Results The results showed that E. mathaei significantly (p<0.05) decreased the AST levels, MDA levels and the number of hepatocyte necrosis cells at a dose of 800 mg/kg BW per orally treatment. Conclusions The E. mathaei ethanol extract repaired the hepatic damage induced by paracetamol.

No abstract

Background: HMG-CoA inhibitors, more commonly known as statins, are lipid-lowering agents that have benefits in cardiovascular therapy. Stains are associated with two significant side effects, asymptomatic elevations of liver enzymes and myopathy. Myopathy is the most likely to occur when statins are prescribed with other drugs. Objectives: To evaluate the effect of drug interactions between statins and concomitant drugs in outpatient cardiovascular patients. Methods: This study conducted in a prospective cohort. Checking drug interactions was done through the Lexicomp Drug Interactions software and patient’s complaints were taken thorough interviews. Results: There were 69 patients included in the study sample. A total of 16 patients received atorvastatin, and 53 patients received simvastatin. More than half of sample (59%) have statin-drug interactions. The most drug interactions were severe (41%), followed by moderate (22%) and mild (10%). The most interacting drugs were amlodipine and diltiazem. Based on the results of interview, there were no complaint of myopathy felt by patient. Conclusion: The effects of drug interactions still need to be considered even though the patients did not complain of myopathy in this study. Several factors can determine the impact of drug interactions not experienced by the patient.

Interaksi obat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas obat terhadap respon tubuh. Obat dapat berinteraksi dengan zat kimia, jamu, makanan dan minuman, serta obat-obatan lain sehingga mengubah efek terapi dari obat yang diberikan. Interaksi obat banyak terjadi pada pasien hipertensi dan pasien hiperlipidemia yang menerima terapi golongan Calcium Channel Blocker (CCB) dan golongan statin. Penelitian ini menggunakan metode narrative review untuk mengkaji efek interaksi obat golongan statin dan calcium channel blocker dari artikel yang memiliki tujuan untuk menganalisis rhabdomiolisis. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari literatur primer yaitu jurnal atau artikel yang terpublikasi pada database (Google scholar, Pubmed). Interaksi obat golongan statin dan CCB diketahui memiliki tingkat keparahan major akibat pemberian amlodipin dan simvastatin. Tingkat keparahan major ini dapat menyebabkan terjadinya rhabdomiolisis dan dapat diketahui dengan rasa nyeri, kelemahan otot, warna urin tampak seperti teh, serta dapat dilakukan pengukuran kadar CK yang melebihi kadar normal (200 U/L). Pada penelitian ini dilaporkan bahwa rhabdomiolisis ditunjukkan dengan peningkatan kadar kreatin kinase (CK) sebesar 10 kali setelah pemberian simvastatin 20 mg dan amlodipin 10 mg selama 1 bulan, penelitian lain juga melaporkan bahwa kadar CK meningkat hingga 100.000 U/L setelah pemberian terapi atorvastatin 80 mg dan amlodipin 5 mg. Efek interaksi obat golongan statin dan CCB yang menyebabkan rhabdomiolisis dapat diketahui paling cepat dalam waktu 1 bulan. Penanganan rhabdomiolisis akibat interaksi obat adalah penggantian terapi (simvastatin ke pravastatin atau rosuvastatin). Kata kunci : Interaksi obat, statin, calcium channel blocker, rhabdomiolisis.

Dislipidemia merupakan gangguan lipid yang ditandai dengan ketidaknormalan nilai lipid di dalam darah. Nilai lipid dapat menurun atau meningkat, tergantung dengan jenis lipid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan kapsul minyak ikan terhadap kadar trigliserida pada pasien dengan hiperlipidemia yang melakukan rawat jalan di RS Pendidikan Surabaya. Metode penelitian ini merupakan kohort prospektif. Kelompok intervensi. Pasien yang termasuk dalam kelompok sebelum dan setelah intervensi. Intervensi yang diberikan merupakan kapsul minyak ikan yang harus diminum 1 tablet sehari selama 1 bulan. Pengukuran trigliserida dilakukan sebelum dan setelah minum kapsul omega-3. Setiap keompok terdiri dari 12 pasien. Kesimpulannya ialah tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensi (p>0,05)